SUARA CIREBON – Klinik penyakit jiwa dan ruang perawatan jiwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, hingga kini belum menerima pasien gangguan jiwa yang berlatar belakang calon anggota legislatif (caleg).
Direktur RSUD Arjawinangun, dr H Bambang Sumardi, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ruang perawatan jiwa untuk masyarakat yang membutuhkan pelayanan pascapemungutan suara Pemilu 2024.
Menurut Bambang, ruang perawatan jiwa yang telah disiapkan pihak RSUD Arjawinangun itu masih belum terisi pasien, hingga lima hari pascapemilu.
Bambang mengatakan, sebanyak 30 tempat tidur (TT) yang tersedia di ruang perawatan jiwa masih belum terisi pasien yang membutuhkan pelayanan tersebut.
“Kalau yang sekadar sakit kepala sih ada,” ujar Bambang Sumardi, saat ditemui Suara Cirebon di Sumber, Senin, 19 Februari 2024.
Ia memperkirakan, pada momentum Pemilu 2024 ini tidak akan terjadi peningkatan jumlah pasien yang signifikan. Perkiraan tersebut berkaca dari moment Pemilu 2019 silam yang kenaikannya juga tidak signifikan.
Menurut dia, peningkatan jumlah pasien justru terjadi menjelang momen lebaran atau hari raya idul fitri.
“Justru kalau mendekati Lebaran biasanya ada pasien-pasien titipan, tapi kalau (moment, red) Pemilu sih peningkatannya tidak signifikan,” tutur Bambang.
Bambang menyampaikan, dalam memberikan pelayanan di klinik atau ruang perawatan jiwa tersebut, pihaknya tidak melihat status pasien tersebut caleg atau bukan caleg. Pelayanan yang diberikan lebih kepada masyarakat yang membutuhkan, siapapun orangnya.
“Yang jelas, RSUD Arjawinangun siap menjadi rujukan pasien gangguan jiwa,” ujar Bambang.
Ia menegaskan, ruang perawatan jiwa di RSUD tersebut telah siap menghadapi momen pasca-Pemilu 2024, khususnya untuk caleg yang membutuhkan layanan perawatan jiwa akibat kalah bersaing dengan caleg lainnya.
Ia mengatakan, ruang pelayanan tersebut telah ada sejak tahun 2014 silam dengan menggunakan sistem terpadu yang terdiri dari empat ruang agitasi, ruang tenang dan semi tenang dengan 30 TT.
“Di IGD juga ada ruang perawatan sementara, dan ada tempat tidurnya juga,” kata Bambang.
Tenaga kesehatan (nakes) yang siap memberikan pelayanan di ruang kesehatan jiwa tersebut, ada satu dokter jiwa dibantu sejumlah dokter umum dan perawat yang sudah terlatih. Sehingga, total Nakes yang siap di ruang pelayanan gangguan jiwa, ada 20 orang.
“Kita punya satu dokter jiwa yang standby, dibantu dokter-dokter umum yang sudah terlatih,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.