SUARA CIREBON – Jurusan Bahasa dan Sastra Arab atau BSA, Fakultas Ushuluddin dan Adab IAIN Cirebon dan Program Studi Pengajian Bahasa & Linguistik Arab Fakultas Pengkajian Peradaban Islam (FPPI) Universitas Islam Selangor (UIS) Malaysia sukses menyelenggarakan Forum Diskusi Ilmiah Terarah (FGD), Kamis, 2 Februari 2024.
FGD yang digelar di ruang Rapat FPPI UIS Malaysia ini bertema ‘Manuskrip dan Kajian Sastra Arab di Indonesia dan Malaysia’.
Kegiatan ini menghadirkan 8 pembicara ahli yang terdiri dari empat dosen Prodi BSA IAIN Cirebon, yaitu Erfan Gazali, Rijal Mahdi, Ihsan Sa’dudin, dan Mohammad Andi Hakim.
Kemudian empat dosen dari FPPI UIS Malaysia, yaitu Dr Mariam Binti Mat Daud, Prof Madya, Dr Mohammad Syukri Bin Abdul Rahman, Dr Md Noor Bin Hussin, dan Dr Khalid Bin Ludin.
Dekan FPPI UIS Malaysia, Dr Rosni binti Wazir dalam sambutannya menekankan, FGD ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kolaborasi penelitian dan publikasi ilmiah antara para akademisi di kedua negara.
“Kami menyambut baik kegiatan kolaboratif ini diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan kedua institusi dalam bidang kajian manuskrip dan sastra Arab, serta meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian di kedua institusi,” ujar Rosni.
Wakil Dekan FUA IAIN Cirebon, Dr Wakhid Nashruddin yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan.
“FGD ini merupakan kesempatan yang baik bagi para akademisi di kedua negara untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan, serta untuk memperluas jaringan kerjasama,” ujarnya.
Wakhid menjelaskan, FGD ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang segala aspek yang berkaitan dengan manuskrip dan sastra Arab, serta menganalisa peranannya dalam peradaban dan budaya di Indonesia dan Malaysia.
“Diharapkan melalui diskusi ini, mampu membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dan kolaborasi akademik antar-peneliti dan institusi pendidikan,” katanya.
Sementara, pembicara FGD, Rijal Mahdi MA dalam pemaparannya menyebutkan, Khazanah Manuskrip di Cirebon sangat melimpah, baik yang dimiliki institusi maupun perorangan.
Hal ini, menurut dia, menjadi potensi dan peluang bagi para akademisi dan peneliti untuk mengungkap nilai-nilai yang terkandung dalam naskah-naskah tersebut, baik aspek sejarah, budaya, bahkan bahasa.
“Dalam konteks antar negara, kajian naskah dapat bersifat kontrastif dan komparatif,” jelasnya.
Rijal memaparkan, FGD ini merupakan langkah penting dalam menguatkan jembatan ilmu pengetahuan dan pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Malaysia.
Melalui pertukaran pandangan dan temuan riset, kedua belah pihak mengharapkan terciptanya sinergi yang mampu menyumbangkan inovasi dan kecendekiawanan di ranah internasional, khususnya dalam kajian manuskrip dan sastra Arab.
Rektor IAIN Cirebon, Prof Dr Aan Jaelani MAg menyambut baik rekognisi internasional ini.
“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya FGD ini. Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian, khususnya di bidang kajian manuskrip dan sastra Arab,” katanya.
Prof Aan pun berharap, kerjasama dengan FPPI UIS Malaysia melalui FGD ini diharapkan dapat menghasilkan kolaborasi yang bermanfaat bagi kedua institusi.
Dalam kesempatan berbeda, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) IAIN Cirebon, Dr Anwar Sanusi MAg menyampaikan, apresiasinya atas capaian dosen-dosen BSA kampus setempat.
“Saya bangga dengan para dosen FUA yang telah berpartisipasi aktif dalam FGD ini. FGD ini merupakan bukti bahwa FUA memiliki komitmen yang kuat untuk menjalin kerjasama internasional dan meningkatkan kualitas penelitian di Fakultas Ushuluddin dan Adab. Saya berharap kerjasama dengan FPPI UIS Malaysia dapat terus berlanjut dan menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi kedua institusi,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.