SUARA CIREBON – Pemkot Cirebon berencana menyerap besar-besaran beras Indramayu. Bahkan untuk menampungnya, Pemkot Cirebon sampai membuka gudang untuk penyimpangan cadangan pangan strategis.
Pemkot Cirebon berencana membuka jalur kerjasama pengadaan beras khusus untuk stok dan cadangan pangan Kota Cirebon dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Indramayu, Cirebon dan daerah sentra beras lainnya.
Kerjasama ini tengah dirintis Pemkot Cirebon. Diawali dengan Pemkab Indramayu melalui skema bertindak hubungan G to G (Government to Government) yang kemudian dilaksanakan lewat pola B to B (Bussines to Bussines).
“Pola awal G to G, lalu nanti pelaksanaannya B to B. Kita ingin ada jaminan stok dan cadangan beras yang memadai untuk warga Kota Cirebon,” tutur pejabat Walikota Cirebon, Agus Mulyadi, Senin 26 Februari 2024.
Rencana kerjasama pengadaan beras itu sebelumnya diungkapkan Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi dalam diskusi Hari Pers Nanasional (HPN) di Balai Kota Cirebon membahas soal fenomena inflasi yang dipicu kenaikan harga beras.
Dalam diskusi, Agus Mulyadi mengungkapkan kerjasmaa G to G untuk memperkuat stok beras Kota Cirebon.
“Kita belajar dari inflasi saat ini yang dipicu kenaikan harga beras. Pemkot Cirebon menjalin kerjasama dengan Pemkab Indramayu untuk memperkuat stok beras,” tuturnya.
Dalam skema kerjasama, ketika sudah sampai B to B, Pemkot Cirebon akan memanfaatkan Perusahaan Daerah atau PD Pasar yang merupakan badan usaha milik Pemkot Cirebon.
“Nanti yang bergerak dalam skema B to B ialah PD Pasar. Kita cari harga yang lebih ekonomis dibanding harus membeli ke Pasar Induk Cipinang,” tutur Agus Mulyadi.
Harga beras di Kota Cirebon, relatif sama dengan daerah lain. Mengalami kenaikan dalam tiga pekan terakhir.
Kenaikan harga dipicu oleh terbatasnya stok dan pasokan beras ke pasar-pasar utama di Kota Cirebon.
Kenaikan harga beras yang paling dikhawatirkan akan merangsang kenaikan harga komoditi sembako lainnya.
Pemkot Cirebon dalam sepekan gencar membanjiri stok beras di masyarakat melalui operasi pasar dan program Gerakan Pangan Murah (GPM).
Bekerjasama dengan Buog Cirebon, ratusan ton beras dipersiapkan untuk membanjiri pasokan dengan harapan harga bisa kembali tertekan ke harga normal.
Di sejumlah pasar besar di Kota Cirebon, seperti Pasar Kanoman, haga beras untuk premiun telah mencapai di atas Rp. 17.000 sampai Rp 18.000 per kg.
Sedangkan beras medium, di kisaran Rp. 15.000 sampai Rp. 16.000 per kg. Ini merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah kenaikan harga beras.
“Kalau belinya eceren seperti hanya 1 atau 2 kg, harga untuk premiun bisa Rp.20.000 per kg dan medium bisa Rp. 18.000 per kg,” tutur rata-rata pedagang beras di Kota Cirebon.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.