Jumat, Desember 5, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Berita Utama

Jatah Pupuk Subsidi Berkurang, Petani Cirebon Mengeluh

by Islahuddin
Kamis, 29 Februari 2024
in Berita Utama, Cirebon
Reading Time: 3 mins read
A A
Jatah Pupuk Subsidi Berkurang, Petani Cirebon Mengeluh

Petani Cirebon, Yosep menyampaikan keluhannya saat dialog dengan Distan Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu.* (Foto: Islah/Suara Cirebon)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

SUARA CIREBON – Turunnya jumlah kuota pupuk subsidi dari pemerintah dikeluhkan sejumlah petani Cirebon, salah satunya para petani di Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.

Selain pupuk subsidi, petani di kecamatan tersebut juga mengeluhkan ketersediaan air untuk tanaman padi mereka.

Salah seorang petani asal Desa Kedungbunder, Kecamatan Gempol, Yosep mengatakan, permasalahan yang dihadapi petani di wilayahnya ialah dua poin tersebut, yakni kekurangan air dan kuota pupuk subsidi yang dikurangi.

Menurut Yosep, pupuk subsidi dari pemerintah dirasakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang tanaman padi. Hal itu ditambah lagi dengan kondisi irigasi yang airnya tidak normal.

“Permasalahan air irigasi di Desa Kedungbunder tidak normal, pupuk subsidi juga dikurangi. Kami mohon kiranya pemerintah memberikan solusi agar pertanian lebih maju,” ujar Yosep, Rabu, 28 Februari 2024.

Ia mengatakan, pupuk bersubsidi jenis urea yang didapat petani di desanya untuk lahan seluas satu bau sebanyak 100 kilogram. Sedangkan untuk jenis phonska, hanya sebanyak 50 kilogram.

“Harusnya dibalik, kalau pupuk urea memang sudah ideal 100 kilogram tapi phonskanya harus lebih banyak, yaitu 300 kilogram. Kalau untuk luas lahan satu hektare, jumlah pupuk urea yang ideal adalah 150 kilogram dan phonska 350 kilogram,” paparnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pertanian pada Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Hj Nina mengatakan, ketersediaan air memang masih menjadi permasalahan bagi pertanian di Kabupaten Cirebon.

Ia menyebut, di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Cirebon, air masih menjadi salah satu kendala yang dihadapi para petani. Menurut Nina, kondisi tersebut disebabkan karena faktor fenomena El Nino.

Karena itu, ia mengaku akan mendata masing-masing kelompok tani untuk mengetahui area pertanian yang kekurangan air. Pendataan memang harus dilakukan mengingat akan ada bantuan dari Kementerian Pertanian yang diberikan kepada kelompok tani.

“Kondisi sekarang ini kita menghadapi el nino, sehingga masa tanam menjadi mundur. Solusinya, kita akan mendata dimana area pertanian yang pengairannya kurang. Karena nanti ada bantuan pompa dan alat pertanian lainnya dari kementerian,” kata Nina.

Dengan adanya bantuan tersebut, ia berharap tidak ada masalah lagi dengan ketersediaan air. Sementara untuk pengurangan pupuk subsidi, menurut Nina, hal itu karena ada pengurangan pupuk subsidi dari pusat.

Nina menyampaikan, pupuk sendiri telah menjadi permasalahan dunia karena sudah banyak zat kimia yang masuk ke bumi hingga menyebabkan bumi tidak subur. Karena itu, Pemerintah menyarankan para petani agar menggunakan pupuk organik.

“Pupuk organik bisa melipatgandakan hasil panen, ini seperti yang dilakukan oleh pak Udin di Kecamatan Gempol, panennya berlipat ganda,” terangnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, mengakui, alokasi pupuk subsidi masih rendah untuk kebutuhan petani selama 2024. Hal tersebut diketahui dari angka yang diusulkan para petani dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

“Dari angka yang diusulkan dalam RDKK itu masih rendah, dan diperkirakan tidak akan mencukupi sampai dengan Desember 2024,” kata Ayu, sapaan akrabnya.

Ayu mengatakan, alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Cirebon tahun 2024 ini sebanyak 24.127 ton. Dari alokasi pupuk sebanyak 24.127 ton tersebut, sebanyak 14.664,44 ton merupakan jenis pupuk urea dan 9.463,39 ton jenis NPK phonska.

Untuk mengantisipasi kekurangan tersebut, kata Ayu, Pemkab Cirebon mengajak para petani untuk menggunakan pupuk organik. Karena selain murah, jenis pupuk organik juga mampu menyuburkan tanah.

Ia menambahkan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mengajak petani agar menggunakan pupuk yang ramah lingkungan. Hal itu, karena utuk mendapatkan pupuk organik lebih mudah dibandingkan dengan pupuk jenis lainnya.***

Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags: CirebonDistan Kabupaten CirebonKabupaten CirebonPetaniPetani CirebonPupukPupuk Subsidi

Islahuddin

Berita Terkait

Cirebon

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Cirebon

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

by Islahuddin
Jumat, 5 Desember 2025
Berita Utama

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Exit mobile version