SUARA CIREBON – Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin menyebut bencana banjir di Cirebon timur adalah bencana luar biasa.
Bey Machmudin pun memberikan perhatian serius terhadap banjir yang menerjang 9 kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon tersebut.
Bahkan, Bey Machmudin langsung bertolak ke Kabupaten Cirebon untuk meninjau langsung lokasi banjir tersebut pada Kamis, 7 Maret 2024.
Salah satu desa terdampak banjir di Cirebon timur yang ditinjau Bey Machmudin adalah Desa Gunungsari, Kecamatan Waled.
“Saya segera berkoordinasi dengan menteri PUPR untuk melakukan normalisasi dan revitalisasi tanggulnya,” kata Bey Machmudin usai meninjau banjir di desa setempat.
Ia menjelaskan, koordinasi dilakukan dengan berkirim surat ke Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Karena tanggul-tanggulnya juga usianya cukup tua,” kata Bey Machmudin.
Menurutnya, koordinasi melalui BBWS tersebut dilakukan lantaran kejadian banjir di Cirebon timur ini diakibatkan limpasan air dari sungai yang merupakan kewenangan BBWS.
Bey Machmudin mengungkapkan, banjir yang menerjang Cirebon timur ini termasuk bencana luar biasa. Pasalnya, luas wilayah yang terdampak banjir merendam hingga 9 kecamatan.
“Ini kejadian luar biasa yang diakibatkan curah hujan tinggi yang membuat debit air melimpah,” terangnya.
Bey Machmudin menerangkan, tahun 2024 ini akan ada lima sungai yang bakal dilakukan dinormalisasi. Kelima sungai itu yakni Sungai Ciputih, Cijurai, Ender, Cingaraja, dan Sungai Ciberes.
Ia berharap, normalisasi dan revitalisasi tanggul dilakukan secara serentak di 5 sungai tersebut. Hal itu agar masyarakat bisa hidup normal dan tidak menimbulkan traumatik yang berkepanjangan.
“Sebab tanggul-tanggul sungai di Jawa Barat ini usianya sudah lebih dari 25 tahun,” tukasnya.
Bey Machmudin pun meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon untuk memastikan status bencana ini agar bisa diambil langkah cepat dalam membantu masyarakatnya.
Karena, jika bencana tersebut masuk kategori tanggap darurat, maka Pemkab Cirebon bisa menggunakan APBD melalui Belanja Tak Terduga (BTT).
Bey Machmudin memastikan, mulai Kamis, 7 Maret 2024 hari ini, pihaknya juga membangun dapur umum di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug untuk menyuplai makanan bagi masyarakat terdampak banjir.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan penanganan trauma healing kepada sejumlah anak-anak yang menjadi korban dalam bencana banjir di Cirebon timur ini.
“Dinsos dan Dinkes juga akan memberikan trauma healin,” ungkapnya.
Seorang warga Desa Gunungsari, Esih (57) mengatakan, limpasan air dari Sungai Ciberes yang ada di desa setempat memang cukup deras. Hal itu membuat warga tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengevakuasi barang-barang milik mereka.
“Banjir kali ini terbilang luar biasa, air dari sungai datang sangat cepat. Jadi kita hanya berusaha menyelamatkan diri sendiri saja, boro-boro mau menyelamatkan barang yang ada,” kata Esih.
Dirinya berharap pemerintah bisa segera mengambil langkah untuk memperbaiki tanggul sungai tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Maunya sih cepat diberesin tanggulnya, saya takut sekali kalau kejadian seperti ini terjadi lagi, trauma,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.