SUARA CIREBON – Peluang calon internal dan eksternal Partai Golkar untuk Pemilihan Walikota atau Pilwalkot Cirebon pada Pilkada 2024 mendatang masih terbuka.
Sejumlah partai politik tengah bersiap menyusun strategi dalam menghadapi pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak yang rencananya akan digelar November 2024 mendatang.
Salah satu partai yang telah menyiapkan kadernya untuk maju di Pilkada 2024 adalah Partai Golkar.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, mengatakan, agenda politik yang dihadapi Golkar setelah Pemilu 2024 adalah mempersiapkan para kader untuk bertarung pada kontestasi Pilkada baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Dave menyebut, telah menyiapkan sejumlah nama kader yang akan diusung untuk bertarung di Pilkada Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
“Untuk di Kabupaten Cirebon kita sudah sepakat untuk menyukseskan Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka sebagai Bupati Cirebon (2024-2029). Sedangkan untuk Indramayu dan Kota Cirebon masih dalam pembahasan karena ada dua nama yang menjadi pertimbangan untuk direkomendasikan DPP,” ujar Dave kepada awak media, Selasa, 19 Maret 2024.
Menurut Dave, untuk pemilihan wali kota (Pilwalkot) Cirebon, DPP Golkar masih menimbang nama yang akan diusung untuk calon Wali Kota Cirebon. Pasalnya ada dua mana yang masih dalam pantauan.
“Dua nama itu, Effendi Edo dan Heri Hermawan. Surat tugas ini, untuk menunjukkan keseriusan calon untuk maju di Pilkada. Tentunya, mereka harus dapat menaikkan popularitas maupun ektabilitas di masyarakat,” ungkapnya.
Disinggung nama lain yang muncul, Dave menyebut, ada Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi. Namun sampai saat ini Golkar belum memutuskan apakah akan mengambil calon dari eksternal.
“Di masyarakat muncul nama Agus Mulyadi sebagai calon Wali Kota Cirebon dari Partai Golkar. Hal tersebut belum diputuskan. Kita lihat dinamikanya nanti. Kalau ditanya siapa, saya masih berpegang kepada surat tugas yang kemarin,” ujarnya.
Meski begitu, lanjut Dave, Golkar tidak menutup kemungkinan mengusung calon dari eksternal asalkan memenuhi keteria yang diinginkan Golkar.
“Bila ada dinamika baru, kita bisa kondisikan dengan situasi terkini. Kalaupun ada calon dari eksternal, kita lihat lah, nanti ada beberapa tolok ukur, seperti hasil survei, dukungan parpol, dan kesiapan calon,” katanya.
Menurut Dave, Golkar tidak mau asal dalam memutuskan calon yang akan dimajukan di Pilkada serentak. Hal tersebut, untuk menjaga muruah Golkar yang pada Pemilu 2024 mengalami peningkatan suara di berbagai daerah, salah satunya di Jawa Barat.
“Maunya kan kita menang, jangan asal mencalonkan, harus yang benar-benar siap dan tidak asal maju saja. Kalau surat tugaskan bukan surat rekomendasi, jadi semua masih berpeluang,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.