SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dipastikan bakal melakukan peningkatan ruas Jalan Arjawinangun-Suranenggala, pada tahun 2024 ini.
Hal itu tentu menjadi kabar baik bagi pengendara yang biasa melintas di ruas jalan Arjawinangun-Panguragan tersebut.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Cirebon, Uus Sudrajat, mengatakan, anggaran untuk peningkatan Jalan Arjawinangun-Suranenggala disiapkan sebesar Rp7,9 miliar.
Menurut Uus, nilai anggaran tersebut tercatat paling tinggi jika dibandingkan dengan anggaran peningkatan jalan di wilayah lainnya di Kabupaten Cirebon.
“Itu termasuk proyek paling besar yang dikerjakan pada tahun 2024 ini dibandingkan dengan peningkatan jalan lainnya,” ujar Uus Sudrajat, Rabu, 24 April 2024.
Dikatakan Uus, saat ini rencana peningkatan Jalan Arjawinangun-Suranenggala sudah memasuki tahap lelang pemegang proyek. Hasil lelang tersebut, akan dikirimkan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
“Penetapan lelang sudah kita laksanakan. Rabu ini kita sudah bersurat ke PPK untuk hasil lelang. Nanti pengerjaan bisa kita laksanakan setelah kita laporkan ke PPK,” katanya.
Seperti diketahui, kondisi Jalan Arjawinangun-Suranenggala, tepatnya di ruas Jalan Arjawinangun menuju Panguragan dikeluhkan oleh pengendara.
Pasalnya, di sejumlah titik sepanjang jalan dari Desa Jungjang Kecamatan Arjawinangun hingga Desa Panguragan Kecamatan Panguragan mengalami kerusakan yang cukup parah.
Salah seorang pengendara bernama Edi (41), mengatakan, jalan berlubang banyak ditemui di ruas jalan tersebut. Ia mengatakan, kondisi semakin parah ketika jalan diguyur hujan, hingga menyebabkan banyak genangan.
Ketika kondisi jalan digenangi air, kata dia, pengendara tak bisa lagi membedakan jalan yang kondisinya masih mulus untuk dilintasi dengan jalan yang berlubang. Sehingga, banyak terjadi kecelakaan tunggal karena terjebak di jalan berlubang tersebut.
“Kalau kena hujan, lubang tertutup oleh air. Jadi kita tidak tahu mana yang berlubang dan tidak. Kalau lubangnya dalam, motor bisa jatuh,” kata Edi.
Selain banyak terjadi kecelakaan, lanjut dia, masyarakat juga banyak dirugikan dengan rusaknya ruas jalan tersebut. Pasalnya, banyak kendaraan roda dua atau roda empat mengalami kerusakan saat melintasi jalan tersebut.
“Body motor cepat rusak, baut jadi kendor, dan kerusakan lainnya. Kita berkali-kali terperosok, motor terbentur batu,” paparnya.
Pengendara lainnya, Cecep Nacepi menyampaikan, kerusakan jalan Arjawinangun-Suranenggala, tepatnya Desa Jungjang menuju Desa Panguragan, sudah terjadi bertahun-tahun lamanya.
“Sejak tiga tahun lalu sudah rusak. Namun hingga kini belum ada perbaikan. Kalau pun ada perbaikan, hanya dilakukan dengan tambal sulam saja. Sehingga saat curah hujan tinggi, jalan kembali rusak,” kata Cecep.
Bahkan, menurut Cecep, kerusakannya melebar dan semakin dalam. Ia mengatakan, masyarakat setempat pernah berinisiatif menambalnya menggunakan tanah dan material batu.
Namun hasilnya tidak bisa dinikmati dalam waktu yang lama. Pasalnya, mudah hilang tergerus curah hujan yang tinggi, dan aktivitas pengendara yang padat.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.