SUARA CIREBON – DPRD Kabupaten Cirebon mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) mengevaluasi kegiatan study tour sekolah.
Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana meniali pelaksanaan study tour yang harus mendapat rekomendasi dari Dinas Perhubungan (Dishub) terlalu berlebihan.
“Kalau study tournya lokalan ngga perlu itu,” ujar Anton, Kamis, 16 Mei 2024.
Politisi Golkar itu mengaku sepakat dengan yang disampaikan anggota DPRD Kabupaten Cirebon lainnya, Yoga Setiwan, bahwa study tour tidak perlu ke tempat jauh. Selain risikonya lebih besar, dari sisi potensi pendapatan asli daerah (PAD) tidak terserap oleh daerah.
“Jadi ya tidak perlu ke tempat jauh-jauh begitu. Yang deket saja, di kita kan juga banyak. Mentok-mentok dari kita ya ke Kuningan,” tandasnya
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Cirebon lainnya, Yoga Setiawan mengatakan dinamika study tour sebetulnya sudah menjadi bahasan lama di DPRD, jauh sebelum viral akibat insiden kecelakaan di Subang.
“Ketika masih duduk di Komisi IV saat ketua komisinya Siska Karina, kami sudah memanggil Dinas Pendidikan agar kegiatan study tour yang dilaksanakan pihak sekolah bisa dievaluasi. Kalaupun mau, study tour memanfaatkan potensi daerah masing-masing,” kata Yoga.
“Tujuan wisata para pelajar Kabupaten Cirebon yang ada di Cirebon saja. Kan di kita banyak potensinya,” lanjutnya.
Yoga mencontohkan, wisata religi Makam Sunan Gunung Jati. Berbagai kalangan sudah banyak yang datang berkunjung berziarah ke makan salah satu Wali Sanga tersebut.
“Tokoh nasional sekelas presiden pun kerap datang berkunjung ke sana. Pelajar Cirebon harusnya dikenalkan dengan wisata religi yang dimiliki Kabupaten Cirebon. Jangan sampai, menjadi tujuan orang dari berbagai penjuru negeri, sementara pelajar Cirebon nya tidak pernah datang berkunjung,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.