Jumat, Desember 5, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Ragam

Dialog Menyayat Hati Antara Siti Hajar dan Nabi Ibrahim Terkait Iduladha

by Rakisa
Senin, 17 Juni 2024
in Ragam
Reading Time: 4 mins read
A A
ramadan

Foto: Ilustrasi/Pixabay

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

SUARA CIREBON – Beredar percakapan atau dialog yang menyayat hati antara Sayyiditina Hajar atau Siti Hajar dengan suaminya, Nabi Ibrahim.

Dialog ini berisi kata perpisahan antara Siti Hajar dengan suami tercintanya, Nabi Ibrahim. Terjadi ketika Siti Hajar tengah memiliki putra Ismail.

Kisah ini, menjadi spirit dari Idul Adha yang diperingati tiap tahun oleh umat Islam sebagai Hari Raya atau Idul Qurban.

Berikut kisah dialog menyayat hati antara Siti Hajar dengan Nabi Ibrahim :

Siti Hajar : “kau tinggalkan aku dan Ismail sendirian disini?

Nabi Ibrahim : “iya”

Siti Hajar : “di tempat ini?”

Nabi Ibrahim : “iya”

Siti Hajar : “di tempat yang tak berpenghuni, tak tumbuh sebatang pun pohon, tak ada air setetespun?’

Nabi Ibrahim : “iya’

Siti Hajar : “apakah ini perintah Alloh?”

Nabi Ibrahim : “iya”

Siti Hajar : “jika benar hal ini perintah Alloh, tinggalkanlah aku dan Ismail, selamat jalan, pergi dan lihatlah ke depan, jangan sekali-kali menengok ke belakang.”

Sulit membayangkan betapa sakitnya hati Nabi Ibrahim as di saat-saat perpisahan itu, berapa banyak air mata yang tak berhenti mengalir di sepanjang jalan.

Betapa hancurnya hati dan jiwa Nabi Ibrahim as, perasaan seorang ayah yang harus meninggalkan istri tercinta dan anak laki-laki satu-satunya, meninggalkan mereka di tempat yang tidak bisa ditinggali hewan atau tumbuh tumbuhan sekalipun.

Sebuah drama hebat, epik cinta dan pengorbanan dipentaskan di atas panggung sejarah manusia.

Hajar, seorang ibu muda harus menanggung semua penderitaan ini, seorang diri dan sendiri, di tempat paling terpencil, gersang dan tak berpenghuni.

Hanya Ismail yang masih menangis dan haus, menghisap ASI yang telah mengering dan berhenti mengalir.

Seperti tersayat-sayat, perasaan seorang ibu harus mendapati putra satu satunya menggelepar tercekik rasa haus tak terkira.

Apakah Hajar terus menangis getir, meratapi nasibnya, berdiri diam menunggu keajaiban dari Alloh untuk mengangkat tangan menolong.

“TIDAK, sekali lagi Tidak, Alloh tidak akan memberikan apa yang saya inginkan kecuali saya bertindak untuk mendapatkannya” pikir Hajar dalam hati.

Hajar pun bergerak mencari sumber mata air, mengelilingi daerah sekitarnya sebanyak tujuh kali namun tidak menemukan air.

Lelah, letih dan bingung, hati nurani seorang ibu benar-benar tersiksa melihat anaknya Ismail terus menangis dan kehausan.

Ia menempatkan Ismail di tempat yang dianggap aman. Hajar mulai melakukan perjalanan semakin jauh, bolak-balik dari Safa ke Marwa, dari Marwa ke Shafa, masih tidak menemukan air.

Kembali ke Ismail, tangisnya semakin redup, wajahnya pucat dan menyedihkan.

Hati Hajar benar-benar tercabik, rintihan Ismail mengiris hati dan jiwanya, tidak ada ibu yang sanggup menghadapi kenyataan seperti itu seorang diri.

Tidak dapat lagi menyaksikan kondisi Ismail, Hajar memutuskan untuk pergi dan melakukan perjalanan lebih jauh ke Arafah dan bermalam di Mina dan sempat melawan jin yang mengganggunya dengan melempar jumrah.

Air belum ada, tenaga terkuras, jalan tak menentu, harapan hidup mulai sirna, dunia tampak gelap dan Alloh…Alloh.

Dimana Alloh?

Namun rasa keibuan tidak pernah pudar. Dengan sisa tenaganya, Hajar bangkit kembali untuk bertemu dengan anaknya Ismail.

Masya Alloh,
Allohu Akbar…
Allohu Akbar…

Keajaiban terjadi, bayi Ismail yang ditinggalkannya kesakitan, kini ia sehat, merangkak-rangkak sambil tangannya bermain-main dengan genangan pasir di sekitarnya.

Perlu diketahui, ritual haji tidak lebih dari mengikuti jejak Hajar, kaki wanita, kaki budak hitam legam.

Manasik Haji, disinilah Alloh Ta’ala menghina dan merendahkan para bangsawan dan aristokrat, para elit dan kaum menengah atas, mereka dipaksa harus memerankan diri mereka sebagai Hajar, sebagai budak perempuan hitam legam.

Mereka dipaksa untuk meniti kembali langkah-langkah dan jejak kaki Hajar sambil berpeluh keringat dibawah teriknya panas sinar matahari yang menyengat.

Semoga kita senantiasa bisa mengambil ibrah dari kisah luar biasa ini, Alloh Ta’ala terima ibadah haji saudara/i kita yang tahun ini melaksanakan ibadah haji, serta Alloh Ta’ala juga berikan kita kesempatan untuk beribadah ke Tanah Haram bagi yang masih belum melaksanakan.***

Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.

Tags: HatiIduladhaNabi IbrahimSiti Hajar

Rakisa

Berita Terkait

Ragam

5 Keutamaan Sahur di Bulan Ramadan

by Rakisa
Sabtu, 8 Maret 2025
Ragam

Agar Puasa Lebih Berkah, Baca 3 Doa Ini Saat Sahur

by Rakisa
Sabtu, 8 Maret 2025
Ragam

Hukum Puasa Tanpa Sahur, Sah atau Tidak?

by Rakisa
Selasa, 4 Maret 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Exit mobile version