SUARA CIREBON – Viral di kalangan warga Kota Cirebon. Beredar luas video pendek menyindir kebijakan kenaikan PBB P2 (Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan) yang mencapai 1000 persen.
Video pendek menyinggung kenaikan PBB di Kota Cirebon ini viral sejak Sabtu pagi, 22 Juni 2024 di akun aplukasi TikTok @jerulihuang.
Akun TikTok ini milik pengamatan sosial dan budaya Kota Cirebon, Jeremy Huang Wijaya. Pria yang lebih dikenal dengan Sehu Jeremy, salah satu yang memprotes kenaikan PBB di kotanya yang kelewatan.
Video pendek itu berdurasi hanya 8 detik. Kalimatnya pun sangat pendek, namun ini dimaksudkan sebagai sindiran terhadap kenaikan PBB di Kota Cirebon yang dinilai irasional karena ada yang mencapai 1000 persen.
“Tertawalah sebelum tertawa itu kena pajak,” demikian Suhu Jeremy merilis videopendek di aplikasi TikTok yang viral di kalangan warga Kota Cirebon.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota atau Pemkot Cirebon memutuskan kenaikan PBB tahun 2024 ini rata-rata di kisaran 200 sampai 1000 persen.
Kenaikan PBB yang dinilai irasional ini menyusul terbitnya Peraturan Daerah atau Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang PBB P2.
Kebijakan itu menunai protes keras warga Kota Cirebon. Mereka bereaksi mengadukan ke DPRD,menggelar demonstrasi sampai mengeluarkan petisi dan mosi tidak percaya kepada Penjabat Walikota, H Agus Mulyadi.
Terkini, warga Kota Cirebon sedang merencanakan mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung (MA) jika Pemkot Cirebon tidak merevisi keputuan kenaikan PBB tersebut.
Warga Kota Cirebon pada dasarnya tidak menolak kenaikan PBB. Namun menolak besaran kenaikan yang lebih dari 100 persen, bahkan sampai ugal-ugalan mencapai 1000 persen.
Ideal kenaikan itu 10 persen. Pemkot mesti mempertimbangkan situasi ekonomi, lokal, nasional maupun global. Karena saling berkaitan.
“Misalnya melemahnya rupiah, akan serta merta mempengaruhi harga komidisi impor. Ini pasti akan berdampak. Pedagang akan menaikan harga. Akhirnya konsumen umum atau rakyat yang ikut menanggungnya. Ekonomi itu aliran urat nadinya satu, tidak terpisah-pisah,” tutur Suhu Jeremy.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.