SUARA CIREBON – Pascapenertiban pedagang dan bangunan liar dua tahun lalu, kawasan di bawah (kolong) Fly Over Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, kembali dipenuhi lapak-lapak pedagang. Pedagang kembali membuka lapak mereka di sepanjang jalan pantura di kolong fly over Gebang.
Padahal, Satpol PP bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon dibantu unsur Muspika Gebang pernah melakukan penertiban pedagang yang membangun lapak dan berjualan di bawah fly over Gebang, pada akhir Agustus 2022 lalu.
Keberadaan pedagang yang memanfaatkan area di bawah fly over Gebang, dikarenakan kawasan tersebut dibiarkan kosong tanpa ada pemanfaatan oleh instansi terkait.
Pedagang pun mulai ramai mengisi ruang kosong di kolong fly over Gebang, dalam beberapa pekan terakhir. Pedagang lebih memilih berjualan di bawah fly over karena lokasinya yang sangat strategis mengundang pembeli berbelanja.
Tokoh masyarakat Gebang, H Dade Mustofa, mengaku sangat menyayangkan kembalinya para pedagang menempati kawasan di bawah fly over Gebang tersebut.
“Sangat disayangkan sekali, berawal dari beberapa pedagang, nanti ke depan akan kembali seperti semula kembali kolong fly over dipenuhi pedagang,” ujar Dade kepada Suara Cirebon, Selasa, 9 Juli 2024.
Menurut Dade, pedagang kembali menempati kolong fly over Gebang dikarena lahan tersebut dibiarkan kosong tanpa ada pemanfaatan oleh instansi terkait. Instansi terkait hanya sebatas wacana untuk memfungsikan kawasan kolong fly over tersebut.
“Karena mereka melihat tanah kosong tanpa difungsikan jelas akan menempati kembali. Ini salah instansi terkait yang membiarkan kolong fly over kosong. Katanya mau dibuat RTH, mana sampai dua tahun pascapenertiban nggak ada tuh dibuat apa atau apa,” tegasnya.
Jika memang tidak difungsikan, menurut Dade, lebih baik dibuat pagar agar tidak ada pedagang yang kembali berjualan.
“Dari pada dibiarkan kosong ya dibuat pagar atau apa, agar tidak ada lagi pedagang yang kembali berjualan di lokasi tersebut,”tuturnya.
Dengan adanya pedagang di lolong fly over, menurut Dade, banyak dampak negatif yang timbul. Salah satunya kawasan tersebut menjadi kumuh dan menjadi salah satu penyebab kemacetan lalulintas.
“Jelas membahayakan pembeli berikut pedagangnya, karena di bawah fly over itu kan tepat di pinggir jalan pantura. Selain itu juga membuat kesan menjadi kumuh,” ungkapnya.
Senada, Camat Gebang, Iman Santoso, mengaku sangat menyesalkan kembalinya pedagang menempati kawasan di bawah fly over Gebang.
“Harusnya kan lokasi tersebut dipagar dulu, agar tidak dimanfaatkan lagi oleh para pedagang,” kata Iman Santoso.
Iman mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bina Marga Kementerian PUPR. “Nanti saya coba koordinasikan dengan yang mempunyai kewenangan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.