SUARA CIREBON – Direktur Pascasarjana UIN Siber Cirebon, Prof Dr Suteja MAg mengungkapkan, seiring transformasi, pelaksanaan wisuda di kampus setempat semakin meningkat.
Seperti diketahui, IAIN Cirebon kini telah bertransformasi menjadi UIN Siber Cirebon. Hal ini ditandai dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 60 pada 21 Mei 2024 kemarin.
Peraturan yang ditandatangani Presiden Jokowi tersebut menegaskan bahwa IAIN Cirebon telah resmi berubah menjadi UIN Siber Cirebon.
Bahkan, gelaran wisuda ke-29 IAIN Cirebon yang dilaksanakan pada Selasa-Rabu, 30-31 Juli 2024 di salah satu hotel di wilayah Kedawung, Cirebon ini menjadi wisuda terakhir atas nama IAIN Cirebon.
Pasalnya, pada wisuda selanjutnya yang bakal digelar pada Oktober 2024 mendatang sudah menggunakan nama UIN Siber Cirebon.
Atas meningkatnya pelaksanaan wisuda tersebut, kata Prof Suteja, semua pihak, baik pimpinan, panitia, keluarga dan wisudawan merasa puas. Terlebih, pelaksanaan wisuda yang ke-29 ini menjadi wisuda terakhir menggunakan nama IAIN Cirebon.
“Karena kita tahu bahwa ukuran sebuah kegiatan adalah kepuasan yang diterima,” kata Prof Suteja, Rabu, 31 Juli 2024.
Menurut Prof Suteja, selain menjadi wisuda terakhir yang menggunakan nama IAIN Cirebon, keistimewaan berikutnya dalam gelaran wisuda tersebut yaitu dihadiri langsung oleh Staf Ahli Kepribadian RI dan menjadi gelaran wisuda terbanyak sejak berdirinya IAIN Cirebon dengan diikuti 1402 wisudawan.
“Kita mendapatkan keistimewaan tersendiri, yakni dihadiri langsung oleh Staf Ahli Kepresidenan RI. Kemudian dari sisi waktu pelaksanannya sudah sangat baik, bahkan semua pimpinan juga hadir,” ujarnya.
Sebagai kampus siber, Prof Suteja memeparkan, wisudawan kampus setempat sudah dibekali wawasan digital. Pihaknya pun optimis kualitasnya akan terus meningkat lantaran UIN Siber Cirebo telah memiliki Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang layannya pun sudah digital.
“Setelah itu kami kumpul bersama para petinggi LP2M, LPM, dan Gugus Mutu Pascasarjana serta pimpinan pascasarjana dan sepakat target tahun pertama 200 peserta PJJ PAI, dan sekarang terbukti sudah 150 lebih dan sudah menjangkau ke Jawa serta Bali,” katanya.
Dikatakan Prof Suteja, peserja PJJ di Pascasarjana UIN Siber Cirebon ini bukan saja berasal dari Indonesia, tapi juga sudah menjangkau mancanegara, salah satunya dari Jepang.
“Peserta PJJ yang kemarin wawancara, itu berasal dari negara Jepang. Yang menjadi istimewa lagi, laporan ini direspon oleh pusat baik bahkan dijawab mantap,” katanya.
Prof Suteja menegaskan, UIN Siber Cirebon sudah menggunakan layanan digital, bahkan infrastruktur pun sudah siap.
“Jadi optimisme kita bukan karena obsesi tapi karena fakta dan data,” pungkasnya.
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.