SUARA CIREBON – Sebelum akhirnya bertemu dengan pengacara Titin Prialianti dan Kang Dedi Mulyadi (KDM), Nasrudin yang bakal menjadi calon saksi kunci penting dalam kasus Vina Cirebon, terungkap sempat lebih dulu menghubungi Tim Penacari Fakta (TPF) bentukan Elza Syarief.
Nasrudin mengaku sempat menghubungi TPF untuk menyampaikan kesaksian terkait kecelakaan di fly over Kepompongan, Talun, Kabupaten Cirebon pada Sabtu malam 27 Agustus 2016 lalu.
“Saya sempat menghubungi TPF untuk memberikan kesaksian soal peristiwa di fly over pada tahun 2016 lalu,” tutur Nasrudin dalam Kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Namun Nasrudin tidak memperoleh respon dari TPF. Bahkan Nasrudin diduga diabaikan oleh Ketua TPF, pengacara Elza Syarief.
“Mau ke TPF, menemui Ibu Elza Syarief.Tapi tidak ada respon,” tutur Nasrudin.
Nasrudin mengaku dirinya terpanggil untuk memberikan kesaksian dalam kasus Vina Cirebon yang ternyata telah berubah menjadi pembunuhan dan pemerkosaan.
Karena itu, Nasrudin berusaha menghubungi TPF dan ingin bertemu Elza Syarief. Pria yang pada tahun 2016 di Cirebon berprofesi sebagai tukang tambal bola, bermaksud memberikan keterangan kesaksiannya di fly over Kepompongan Talun.
“Maksud saya menghubungi TPF saya akanmemberi keterangan kesaksian. Pada saat kejadian, saya berada di fly over,” tutur Nasrudin.
Tidak hanya itu, Nasrudin semula hendak bercerita ke TPF untuk membeberkan bahwa dirinya pun sempat memotret situasi setelah terjadi kecelakaan.
Namun upaya Nasrudin ke TPF gagal karena tidak ada respon. Sampai akhirnya Nasrudin menghubungi seorang YouTuber, Koko Cirebon Official dan sampai ke Titin Prialianti.
Dari Titin Prialianti, Nasrudin lalu dihubungkan dengan Kang Dedi Mulyadi atau KDM. Kepada KDM, Nasrudin memberikan kesaksian apa yang dialami di fly over Kepompongan Talun Cirebon pada Sabtu malam 27 Agustus 2016.
“Saya juga sempat berusaha kontak Pak Dedi Mulyadi. Namun tidak terhubung. Kemudian lewat Kang Toto dan Bu Titin, lalu sampai ke Pak Dedi Mulyadi,” tutur Nasrudin.
Nasrudin memberi kesaksian penting. Ia mengaku berada persis di tengah fly over pada Sabtu malam 27 Agustus 2016.
Ia hendak pulang ke arah Kota Cirebon dari Sumber dengan jalan kaki. Di fly over ketakutan melihat ada orang berada di pinggir jalan yang sempat dikira begal.
Saat itu, Nasrudin melihat ada sepeda motor ngebut dan zidzag dari arah Kota Cirebon menuju Sumber. Selain zigzag, sepeda motor yang ditumpangi sejoli laki-laki dan perempuan (Belakangan diketahui Eky dan Vina), standing dan jumping sampai kemudian menabrak pembatas jalan.
“Yang laki-laki terpental dan kepalanya menghantam tiang lampu jalan. Yang perempuan terlempar ke aspal jalan. Motor itu melaju sendirian. Ngebut dan zigzag, lalu jumping dan standing sampai menabrak pembatas jalan,” tutur Nasrudin.
Nasrudin mengaku sempat mengabadikan situasi setelah terjadi kecelakaan tunggal. Fotonya kini berada di handphone (HP) Nokia miliknya di tahun 2016.
Belakangan, HP Nokia yag digunakan untuk memotret diberikan ke Titin Prialianti yang diperiksa ke ahli agar bisa hidup dan diselamatkan foto-foto situasi setelah kecelakaan terjadi.
Nasrudin mengaku hatinya tergerak atau terpnaggil setelah kasus Vina Cirebon kembali viral di tahun 2024 ini. Nasrudin mengaku sempat keheranan, kasus kecelakaal tunggal itu berubah menjadi pembunuhan dan pemerkosaan.
“Saya terpanggil menjadi saksi karena heran, koq kasus kecelakaan ini menjadi pembunuhan dan pemerkosaan. Lalu ada yang disiksa dan dihjukum seumur hidup. Ini yang membuat hati saya tergerak,” tutur Nasrudin.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.