SUARA CIREBON – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Cirebon mengajak kaum perempuan khususnya yang berada di Kabupaten Cirebon untuk berperan aktif dalam dunia politik.
Hal itu dikemukakan Ketua KPPI Kabupaten Cirebon, Dr Hj Hanifah MA, dalam kegiatan peningkatan wawasan bagi anggota KPPI tahun 2024, yang diselenggarakan di salah satu hotel kawasan Kedawung, Kamis, 19 September 2024.
Menurut Hanifah, acara yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman serta peran perempuan dalam kancah politik, khususnya bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon.
Hanifah menegaskan, pentingnya penguatan peran dan fungsi anggota legislatif (aleg) perempuan dalam pengambilan keputusan. Meskipun peran tersebut setara dengan aleg laki-laki, Hanifah menekankan agar perempuan tetap menunjukkan identitas keperempuanan mereka, tanpa merasa menjadi nomor dua.
“Kita mendorong agar aleg perempuan tidak ragu menyuarakan pendapatnya. Jika perlu bicara, ya bicara. Kita support, bersama-sama mengambil kebijakan dan anggaran. Jangan merasa di posisi kedua,” kata Hanifah.
Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya kemandirian perempuan dan berharap masyarakat lebih mendukung perempuan dalam perannya di ranah publik maupun domestik.
Dalam diskusi KPPI tersebut, isu yang dibahas menyentuh kemandirian perempuan generasi milenial dan Z yang cenderung tidak tertarik untuk menikah. Menurutnya, generasi sekarang memiliki pandangan berbeda dengan generasi sebelumnya.
“Walaupun saya dari generasi baheula, kita harus mengikuti perkembangan zaman. Aktivis harus menyesuaikan diri. Bedanya hanya pada zamannya saja, tetapi kita berusaha memahami. Kami juga berupaya memberikan kesadaran bahwa perempuan memiliki tugas khusus, yaitu menjadi istri, hamil, dan bagian dari masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hanifah mengingatkan, bahwa dalam rumah tangga, suami harus dimuliakan dan peran istri dalam menjaga harmoni keluarga juga menjadi prioritas.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Cirebon 2024-2029, Nana Kencanawati yang didaulat untuk mengisi materi, menekankan pentingnya peran perempuan dalam dunia politik.
“Meskipun sebagai perempuan, kita harus mampu mewarnai DPRD. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai wakil rakyat,” kata Nana.
Nana menambahkan, tugas seorang anggota DPRD bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Status perempuan bukan penghalang. Statusnya sama, oleh karenanya harus memiliki keberanian untuk bersuara.
“Kita diamanatkan oleh konstituen di masing-masing daerah pemilihan (Dapil). Jangan main-main dengan amanah yang telah diberikan. Amanat ini membawa tanggung jawab besar, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat,” katanya.
Ia juga mengingatkan para peserta untuk menjalankan fungsi mereka sebagai anggota DPRD dengan penuh tanggung jawab dan integritas.
“Laksanakan tugas kita dengan sebaik mungkin. Fungsi kita sebagai anggota DPRD sangat vital dalam menyuarakan aspirasi rakyat,” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.