SUARA CIREBON – Muncul kejutan di sidang Pemeriksaan Setempat (PS) di TKP (Tempat Kejadian Perkara) kasus Vina Cirebon, yakni kemunculan Bi Sami.
Bi Sami merupakan warga Kampung Situngangga, Jalan Saladara, Kelurahan Karangmulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Bi Sami muncul di depan majelis hakim saat PS di TKP rumah Pak RT Pasren di Gang Bakti di Jalan Saladara Jumat siang, 27 September 2024.
Wanita berusia sekitar 60 tahun itu tiba-tiba muncul di depan majelis hakim. Ia mengungapkan kesaksiannya kepada Arie Ferdian, Ketua Majelis Hakim yang didampingi dua anggotanya, Rizqa Yunia dan Galuh Rahma Esti.
Bi Sami mengungkapkan bahwa terpidana yang ditahan seumur hidup dalam kasus Vina Cirebon merupakan anak-anak baik.
“Mereka anak yang baik-baik Pak. Mereka sering membantu saya. Membantu mengangkut sayuran dagangan saya,” tutur Bi Sami.
Bi Sami juga mengungkapkan, para terpidana itu sering membantu dirinya mengangkat sayuran ke mobil yang akan dijual.
“Mereka sering membantu saya mengangkat sayuran. Sering malam hari sengaja ke rumah saya untuk ngangkut sayuran ke mobil,” tutur Bi Sami.
Bi Sami merupakan warga Kampung Situngangga. Ia wanita pedagang sayuran yang dijual ke pasar di daerah Kuningan.
Sayuran Bi Sami biasanya diangkut ke mobil pada malam hari di atas jam 22.00 WIB. Para terpidana kasus Vina Cirebon, hanyalah anak-anak tetangga.
Dikatakan Bi Sami, mereka sering dengan suka rela membantu mengangkat sayuran yang mau dijual ke sebuah pasar di Kuningan.
“Saya Demi Allah tidak percaya mereka sampai membunuh dan memperkosa Pak,” tutur Bi Sami kepada majelis hakim.
Kemunculan Bi Sami menjadi kejutan tersendiri. Selama ini, ia tidak dijadikan saksi dalam sidang PK para terpidana kasus Vina Cirebon.
Namun nama Bi Sami sebenarnya tidak asing. Beberapa bulan lalu, di awal-awal kasus Vina cirebon mencuat, sosok ini pernah diwawancarai Kang dedi Mulyadi (KDM) di rumahnya.
Saat diwawancarai KDM, Bi Sami menceritakan apa yang disampaikan kepada majelis hakim dalam PS atau sidang di TKP tersebut.
Sidang PS yang dtonton ribuan warga setempat berlangsung di sejumlah titik yang disebut sebagai TKP berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tahun 2016.
Diantaranya SMP Negeri 11 Kota Cirebon, kemudian Gang Bakti i rumah Bu Nining, Rumah Pak RT Pasren, lalu ke lahan kosong di belakang showroom, Warung Madura dan berakhir di fly over Kepompongan, Talun, Cirebon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.