SUARA CIREBON – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi year on year (y-on-y) Kota Cirebon pada September 2024 mencapai 0,83 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,54.
Kepala BPS Kota Cirebon, Aris Budiyanto mengatakan, inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga di hampir semua kelompok pengeluaran. Beberapa kelompok pengeluaran yang berkontribusi terhadap inflasi y-on-y antara lain, pakaian dan alas kaki yang mengalami kenaikan sebesar 3,07 persen.
Kemudian, lanjut Aris, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang meningkat 0,44 persen. Perlengkapan rumah tangga naik 1,88 persen. Perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami kenaikan 2,87 persen.
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Cirebon, pada September 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 0,83 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,70 pada Agustus 2024 menjadi 104,54 pada September 2024,” ujar Aris, Rabu, 2 Oktober 2024.
Meskipun secara tahunan terjadi inflasi, kata Aris, secara month to month (m-to-m), Kota Cirebon justru mengalami deflasi sebesar 0,15 persen pada bulan September 2024.
“Deflasi ini didorong oleh penurunan harga komoditas seperti daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, dan beberapa bahan pangan lainnya,” katanya.
Pihaknya juga mencatat, inflasi tertinggi di Jawa Barat pada bulan September 2024 terjadi di Kota Bekasi dengan angka 2,34 persen. Sementara itu, Kota Cirebon menjadi yang terendah dengan inflasi 0,83 persen.
“Untuk memastikan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat di wilayah Cirebon, pemantauan harga secara rutin terus dilakukan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.