SUARA CIREBON – Kekeringan di Cirebon. Ratusan warga Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, mengalami kesulitan air bersih, pasalnya sumber air di rumah milik warga mulai menyusut, bahkan, debit air sudah tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari hari.
Hal ini dampak kemarau panjang yang melanda, sehingga mengakibatkan sumber air bagi warga mulai berkurang dan sulit didapat, bahkan, kekeringan pun melanda ratusan hektar lahan pertanian di desa tersebut.
Salah seorang warga desa setempat, Rawit, menyebut, sebagian besar warga beringin mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Hal ini dikarenakan, sumber air milik warga sudah mengalami penyusutan, dan debit air yang ada di sumur dangkal atau sumur bor sudah mengalami penurunan, sehingga warga mengalami kesulitan mendapatkan sunber air bersih.
“Kalau ada juga airnya kecil, untuk ember ukuran 5 liter saja makan waktu hingga berjam jam untuk penuh, bahkan di salah satu sumur warga debit airnya hanya cukup untuk satu ember saja, ” katanya kepada Suara Cirebon, Kamis, 3 Oktober 2024.
Rawit menyebut, untuk kebutuhan air bersih warga mengandalkan dengan membeli air isi ulang atau meminta kepada warga sekitar yang masih ada sumber air.
Menurutnya, sumber air di sini bisa dikatakan tidak layak konsumsi, karena air berasa anta atau agak payau, jadi sumber air itu hanya digunakan warga untuk kebutuhan mandi maupun mencuci saja.
“Kalau untuk minum dan lainnya kebanyakan membeli air isi ulang, atau meminta di rumah warga yang sumber airnya dikatakan layak konsumsi, ” ungkapnya.
Dirinya berharap ada bentuk perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan kesulitan mendapatkan air layak konsumsi di desanya.
Sementara Sekdes Beringin, Supriyadi mengatakan, kesulitan air bersih di desanya sudah terjadi bertahun tahun.
Menurutnya, sumber air di pemukiman warga pada dasarnya ada, namun, untuk kelayakanya tidak semua sumber air di rumah warga itu ada.
“Kebanyakan sumber air warga memang hanya untuk mandi dan mencuci saja, kalau untuk minum dan lainnya kebanyakan beli isi ulang, ” jelasnya .
Dijelaskannya, sedikitnya ada sekitar 400 Kepala Keluarga (KK) atau lebih kurangnya 1.600 jiwa, dari total 1.200 KK atau 3765 jiwa yang ada di Desa Beringin yang terdampak kesulitan mendapatkan air bersih.
Ditambahkannya, kebanyakan warga yang memiliki sumber air dari sumur dangkal dengan ke dalaman 4 sampe 5 meter, memang mengalami kesulitan air, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga mengambil atau meminta air dari warga sekitar yang masih ada sumber air.
“Ya hampir sebagian besar warga kesulitan air bersih, dan kemarau tahun ini terbilang ekstrem,” katanya.
Supriyadi menyebut, Desa Beringin di saat musim hujan sumber air melimpah bahkan hingga merendam ke pemukiman, namun di saat musim kemarau kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warganya. Bahkan, setiap tahunnya kemarau pun berdampak terhadap ratusan hektare laham pertanian mengalami kekeringan.
Untuk mengatasi permasalahan kesulitan air bersih yang dialami warganya, pihalnya sudah membuat usulan untuk mendapatkan bantuan sudah di usulkan ke dinas terkait, namun usulan tersebut hingga kini belum ada realisasinya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.