SUARA CIREBON – Partai Golkar Jawa Barat mewaspadai tsunami politik yang menjadi ciri khas pertarungan elektoral pada pemilihan guberbur atau Pilgub Jabar.
Tsunami politik cukup potensial bisa menggerus massa pendukung pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan yang diantaranya diusung Golkar.
Hal perlu diwaspadai, ancaman tsunami politik khas Jabar ini justru terjadi di injury time di akhir-akhir masa kampanye dan memasuki hari tenang sebelum pencoblosan.
“Kita mesti banyak belajar pada Pilgub Jabar sebelumnya. Tsunami politik khas Jabar ini terjadi biasanya justru di injury time,” tutur Ketua Golkar Jabar, Ace Hasan Syadzily beberapa saat lalu.
Fenomena tsunami politik ini perlu diantisipai, sebab akan menggerus massa pemilih yang menyebabkan migrasi elektoral secara massif.
“Karena itu, jangan lengah. Meski paslon Dedi – Erwan selalu menempati posisi teratas dalam seluruh survei, namun ancaman ini perlu terus diwaspadai sampai hari pencoblosan,” tutur Ace Hasan.
Golkar sendiri, bersama partai politik (parpol) koalisi seperti Gerindra, PAN dan Demokrat, telah menyusun strategi antisipasi menghadapi tsunami politik.
“Kita terus berkoordinasi untuk mengantisipasi tsunami politik bagi pasangan Dedi – Erwan,” tutur Ace Hasan.
Ace Hasan menjelaskan, seluruh mesin Golkar dan juga partai koalisi telah digerakan hingga hari pencoblosan demi menjaga tingkat elektabilitas paslon Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan, sekaligus menjaga tsunami politik.
“Kita jangan pernah lengah. Belajar dati Pilgub Jabar sebelum-sebelumnya, ini fenomena khas Jabar, terjadi tsunami politik yang tiba-tiba menggerus massa pemilih untuk pindah ke paslon lain,” tutur Ace Hasan.
Sementara Dedi Mulyadi menuturkan, tsunami politik tetap harus menjadi kewaspadaan seluruh unsur pemenangan baik parpol pengusung, pendukung dan relawan.
Tsunami politik hanya bisa diantisipasi dengan membangun benteng ketahanan politik. Merawat dan menjaga konstituen agar tetap loyal hingga sampai ke TPS (Tempat Pemungutan Suara).
“Fenomenanya mulai dirasakan. Mulai ada kampanye hitam. Ini warning bagi semua kekuatan pemenangan,” tutur Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, hampir seluruh lembaga survei jauh menempatkan paslon Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan di atas paslon lain dengan rentang jarak yang sangat jauh.
Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan (paslon Nomor 4), memiliki tingkat elektabilitas rata-rata 70 persen dibanding paslon lainnya. Paslon Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan, jauh megungguli tiga paslon lain seperti Acep Adang Ruchiat – Gitalis Dwi Natarina (paslon Nomor 1), Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja (Nomor 2)d dan Ahmad Syaikhu – Ilham Akbar Habibie (Nomor 3).***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.