SUARA CIREBON – Sejumlah petani di Desa Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon menggunakan gas elpiji 3 kilogram sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) dalam mengoperasikan mesin pompa untuk mengairi lahan pertanian mereka.
Seorang petani setempat, Mudi mengatakan, ide menggunakan elpiji sebagai pengganti BBM pada mesin pompa adalah untuk menghemat biaya produksi.
“Biaya produksi pompa air yang biasanya berbahan bakar Pertalite diganti menggunakan gas elpiji, karena jauh lebih murah,” kata Mudi, Kamis, 17 Oktober 2024.
Menurut Mudi, ide kreatif petani muncul ketika distribusi air ke sawah mulai susah saat masuk musim kemarau. Menurutnya, petani di desanya biasanya selalu menggunakan pompa air untuk menyedot air dari saluran dan mengalirkannya ke sawah, karena sistem irigasi yang tidak mendukung.
“Biasanya dilakukan pada masa tanam kedua dan ketiga. Sebelumnya kami selalu membeli BBM jenis Pertalite, namun sudah satu tahun terakhir menggunakan gas elpiji dalam mengoperasikan mesin pompa,” ujarnya.
Ia menyebut, susahnya mendapat BBM jenis Pertalite dalam jumlah banyak dan harganya yang tinggi, sangat memberatkan petani sehingga memilih beralih ke gas elpiji 3 kilogram.
“Biaya pompa air ini menjadi salah satu faktor yang sangat berisiko dan membuat biaya produksi menjadi sangat besar. Dengan penggunaan gas elpiji petani bisa menghemat hingga lebih dari 80 persen, karena hanya mengeluarkan biaya Rp60.000 untuk biaya mengairi sawah selama satu hari satu malam, yang biasanya mencapai Rp250.000 jika menggunakan BBM,” tuturnya.
Namun, lanjut Mudi, agar pompa air bisa berjalan menggunakan gas elpiji, mesin pompa keluaran pabrik harus dimodifikasi.
“Ada yang bisa memodifikasi dan itu jauh lebih murah untuk kedepannya, karena gas elpiji lebih terjangkau dibanding BBM meski jenis Pertalite sekalipun. Solusi bisa memangkas biaya produksi sehingga, uang bisa digunakan untyuk kepentingan lain seperti pupuk dan obat-obatan pertanian,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.