SUARA CIREBON – Permasalahan sampah liar di Kabupaten Cirebon mendapat perhatian serius Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs H Wahyu Mijaya, SH, MSi.
Bersama kepala dinas terkait dan sejumlah pejabat lainnya, Wahyu Mijaya bahkan turun langsung ke lokasi TPS liar memimpin pembersihan sampah liar di sejumlah titik.
Dari mulai bantaran sungai Kwista Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, sungai ambulu Desa Ambulu, sungai Desa Sitiwinangun, dan bantaran sungai di Desa Pangenan, Kecamatan Pangenan.
Tumpukan sampah liar di bantaran sungai Kwista, Desa Jagapura Wetan mencapai ribuan ton dengan ketinggian tumpukan sekitar 4 meter.
Kondisi itu terjadi karena banyak warga memilih membuang sampah di bantaran sungai Kwista setelah TPS setempat ditutup sekitar 1,5 tahun. Tumpukan sampah tersebut kemudian diangkut ke TPA agar tidak mencemari lingkungan.
Wahyu Mijaya mengatakan, mengatasi permasalahan sampah bukan hanya menghadirkan solusi jangka pendek, melainkan harus dilakukan dalam jangka panjang guna mewujudkan Kabupaten Cirebon bebas sampah.
Karena itu Pemkab Cirebon menjamin dan memberikan solusi untuk menekan permasalahan tersebut dengan pembersihan dan pengangkutan.
Ia mengimbau masyarakat agar melakukan pemilahan sampah secara mandiri, supaya potensi produksi sampah rumah tangga di Kabupaten Cirebon berkurang.
“Kita gencarkan juga edukasi agar warga memilah sampah organik dan anorganik. Kemudian membuangnya sesuai tempatnya. Upaya untuk penanganan sampah ini perlu kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan serupa juga dilakukan di bantaran sungai ambulu Desa Ambulu, sungai Desa Sitiwinangun, dan bantaran sungai di Desa Pangenan, Kecamatan Pangenan. Bahkan, aksi bersih-bersih sampah liar secara besar-besaran dilakukan Pemkab Cirebon di pantai Baro Gebang, Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Bekerja sama dengan Pandawara Grup, pembersihan sampah liar pantai Baro Gebang melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pemerintah kecamatan, desa, serta tokoh dan masyarakat setempat.
Bersih-bersih sampah liar di pantai tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung kelestarian lingkungan. Selain itu, juga sekaligus sebagai upaya mengenalkan Kabupaten Cirebon dengan pantai indah dan bisa dikembangkan sebagai objek pariwisata baru.
Dalam kolaborasi pembersihan sampah liar pantai Baro Gebang, Pemkab Cirebon menerjunkan personel dari DLH hingga menyiapkan sandtrap, alat berat hingga mobil pengangkut sampahnya.
Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, menjelaskan, aksi bersih-bersih sampah liar merupakan bagian dari program “sapu bersih sampah liar” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
“Kami berharap, inisiatif ini bisa menjadi teladan bagi masyarakat Kabupaten Cirebon untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan tindakan nyata dalam menangani masalah sampah,” ujar Iwan.
Aksi bersih-bersih sampah liar pun terus berlanjut dengan menggandeng komunitas lainnya, mengingat banyaknya titik sampah liar di Kabupaten Cirebon. Sejumlah titik yang juga menjadi sasaran pembersihan diantaranya, kawasan Trusmi dan sungai di sekitar wilayah Sumber.
Bahkan, sejumlah titik sasaran tersebut bisa saja bertambah manakala ada laporan dari masyarakat tentang keberadaan sampah liar.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.