SUARA CIREBON – Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cirebon 2024 hanya mencapai 66,03 persen.
Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan Pilkada 2018 yang mencapai 72,3 persen, serta Pileg dan Pilpres 2024 yang mencapai 83 persen.
Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengakui adanya penurunan tingkat partisipasi Pilkada 2024.
Penurunan tingkat aprtisipasi ini bisa sebagai bahan kajian serta evaluasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu mendatang.
“Informasi yang kami terima, tingkat partisipasi pada Pilkada 2024 ini sekitar 66,03 persen. Mudah-mudahan tingkat partisipasi ini masih dinamis,” ujar Agus kepada wartawan, pada Sabtu kemarin.
Agus menilai, partisipasi masyarakat dalam pemilu mencerminkan bagaimana rakyat menggunakan hak pilih mereka secara optimal.
“Kondisi ini perlu kita analisis dan evaluasi agar kedepan tingkat partisipasi masyarakat dapat meningkat dan hak pilih mereka tersalurkan dengan baik,” katanya.
Agus menjelaskan, hasil hitung cepat yang dilakukan melalui metode statistik menjadi gambaran awal hasil pemungutan suara. Namun, keputusan final tetap berada pada wewenang Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara itu, Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 di Kota Cirebon tercatat lebih rendah dibandingkan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun yang sama.
“Pada Pileg dan Pilpres 2024, tingkat partisipasi pemilih mencapai 83 persen. Namun, pada Pilkada tingkat partisipasi hanya sekitar 66,03 persen,” kata Mardeko.
Ia menjelaskan, salah satu indikator keberhasilan Pemilu adalah tingginya partisipasi masyarakat. Meski begitu, menggunakan hak pilih adalah hak warga, bukan kewajiban.
“Semakin tinggi partisipasi masyarakat di TPS, semakin kuat legitimasi hasil Pemilu. Kendati ada penurunan, angka partisipasi kali ini masih cukup logis mengingat situasi dan kondisi yang ada,” tambahnya.
Dari lima kecamatan di Kota Cirebon, Kecamatan Kejaksan mencatat partisipasi terendah, yaitu sekitar 62 persen. Sebaliknya, Kecamatan Harjamukti menjadi wilayah dengan partisipasi tertinggi mencapai 68 persen.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.