SUARA CIREBON – Bantuan fasilitas pengolahan sampah modern dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang sebelumnya diprediksi turun pada akhir Januari 2025, masih belum terealisasi hingga di pekan pertama Februari ini.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono, mengatakan, belum terealisasinya bantuan fasilitas pengolahan sampah modern dari Kementerian PU tersebut, lantaran anggaran masih terkunci di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
Namun, Fitroh menyebut anggaran bantuan fasilitas pengolahan sampah modern untuk Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS Kubangdeleg) ini prosesnya sudah mulai berjalan.
Ia mengatakan, Kemen PU sudah menurunkan konsultan untuk menghitung dan melakukan kajian hingga menyusun Detail Engineering Design (DED).
“Mudah-mudahan nanti kalau sudah terhitung, segera terealisasikan,” kata Fitroh Suharyono, Kamis, 7 Februari 2025.
Bila proses tersebut sudah selesai, menurut Fitroh, fasilitas pengolahan sampah atau semacam pabrik pengolahan sampah akan segera dibangun.
Sehingga, dalam waktu dekat, di Kabupaten Cirebon akan dibangun sebuah pabrik atau tempat pengelolaan sampah, yang dapat memproses sampah menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Nantinya, proses pembangunan fasilitas pengolahan sampah modern tersebut, akan dikerjakan langsung oleh Kementerian PU. Pihaknya hanya menyediakan lahan yang dibutuhkan seluas 1,5 hektare.
“Lokasi lahan ada di tanah TPAS yang masih tersedia. Jadi pengerjaannya oleh Kemen PU langsung, pembangunanya multi years, kita hanya terima manfaat,” ujar Fitroh.
Ia menjelaskan, pabrik pengolahan sampah tersebut mampu mengolah sampah hingga 150 ton per hari. Dimana, proses pengolahannya nanti akan bekerja sama dengan pihak ketiga.
“Nanti kita kerja sama dengan perusahaan profesional, tentunya melalui proses lelang,” paparnya.
Seperti diketahui, TPAS Kubangdeleg bakal mendapat bantuan fasilitas pengolahan sampah sistem Refuse Derived Fuel (RDF).
Pemkab Cirebon sudah berupaya “menjemput bola” agar pembangunan pabrik pengolahan sampah dipercepat. Keseriusan Pemkab Cirebon tersebut menunjukkan kesiapan daerah ini dalam pengolahan sampah di TPAS Kubangdeleg secara modern.
Nantinya, hasil pengolahan sampah itu akan dijadikan bahan pengganti batu bara dan bahan lain yang berguna sebagai bahan baku pembakaran untuk keperluan industri dan lainnya.
Saat ini, pihak Indocement telah menyatakan siap menjadi offtaker atau pihak yang membeli hasil dari pengolahan sampah modern TPAS Kubangdeleg tersebut.
Nilai investasinya pabrik pengolahan sampah modern itu mencapai lebih dari Rp100 miliar. Hal ini menjadi salah satu jawaban keseriusan Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam mengelola sampah secara modern.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.