SUARA CIREBON – Jelang berakhirnya masa tugas sebagai Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menitipkan pesan-pesan untuk para kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon. Salah satu pesan yang disampaikan Wahyu Mijaya ialah terkait pembangunan karakter para pelajar.
Menurut Wahyu, membangun karakter siswa menjadi bagian penting yang harus disampaikan mengingat hal itu merupakan modal dasar bagi para pelajar ke depan.
“Perlu adanya pembelajaran karakter untuk para pelajar baik di tingkat TK, SD maupun di SMP,” ujar Wahyu, usai kunjungan dan sekaligus berpamitan kepada para guru dan pejabat di lingkup Disdik Kabupaten Cirebon, Kamis, 13 Februari 2025.
Secara khusus, Wahyu juga menitipkan pesan tersebut kepada para kepala sekolah di berbagai tingkatan, dari mulai TK sampai SMP.
“Jadi, saya titip kaitan dengan pembangunan karakter siswa-siswi kepada para kepala sekolah,” kata Wahyu.
Dalam kesempatan itu, Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H Ronianto, menyampaikan, pendidikan yang disampaikan kepada para murid ini bukan hanya pendidikan pengetahuan, namun yang lebih utama adalah pendidikan karakter.
Ia menyebut, pendidikan karakter harus terus dijaga karena sudah menjadi kebijakan untuk menumbuhkan karakter yang baik untuk para peserta didik.
Menurut Ronianto, pendidikan karakter bukan hanya tentang teori, tapi yang lebih penting dilakukan ialah implementasi.
“Kalau teori tentang karakter, mereka sudah hafal, tetapi implementasinya yang diperlukan,” kata Ronianto.
Ia menegaskan, pendidikan karakter tidak bisa dilakukan secara instan. Melainkan harus melalui proses yang cukup panjang, dimulai dengan penerapan kebiasaan-kebiasaan yang baik seperti melaksanakan perintah agama, mematuhi norma-norma hukum, norma bermasyarakat dan lainnya.
“Pembentukan karater prosesnya cukup panjang. Tidak seperti makan cabai,” terangnya.
Roni menyampaikan, penerapan kebiasaan-kebiasaan tersebut harus pula dilakukan oleh para guru untuk dicontoh oleh para pelajar. Ia mencontohkan, di bulan Ramadan nanti, penerapan kebiasaan dalam bulan tersebut harus dilakukan pula oleh para gurunya.
“Kalau kita lihat sekarang di tingkat SMP, masjid sangat ramai ketika salat zuhur berjamaah. Itu adalah dalam rangka menemukan karakter anak-anak kita. Mudah-mudahan ini bisa menyentuh dan bisa menjadi sebuah kebiasaan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.