SUARA CIREBON – Persoalan jalan rusak di Kabupaten Cirebon masih terus menjadi sorotan masyarakat. Hal itu karena, kerusakan infrastruktur jalan tidak hanya dirasakan masyarakat di wilayah timur Kabupaten Cirebon, namun juga warga di bagian barat.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, H Abdul Kodir mengaku cukup gerah dengan banyaknya pertanyaan dari konstituen mengenai jalan rusak saat melaksanakan reses di daerah pemilihan (dapil)-nya.
Salah satu aspirasi yang paling sering dan mendominasi dikeluhkan konstituen di Dapil 3, lanjut Kodir, adalah perbaikan jalan rusak, salah satunya jalan penghubung Desa Luwung Kencana dengan Desa Ujung Gebang, Kecamatan Susukan.
“Kewajiban kami selaku anggota dewan menjelaskan bahwa semuanya perlu proses. Kami semua di banggar DPRD sedang berjuang untuk warga Kabupaten Cirebon. Memang kondisi jalan di Cirebon timur dan Cirebon Barat sangat rusak dan sudah banyak terjadi korban kecelakaan di sana,” ujar Kodir, Selasa, 15 Juli 2025.
Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Cirebon bahkan menjadikan penanganan infrastruktur jalan sebagai prioritas pembangunan.
“Karena Pemkab Cirebon mengalokasikan yang lebih urgen, jadi sementara ini fokus ke jalan dulu. Bahkan, bantuan pengadaan sarpras untuk Disdamkarmat bakal dialihkan,” katanya.
Diakui Kodir, kondisi jalan penghubung antara Desa Ujung Gebang dan Luwung Kencana, Kecamatan Susukan semakin memprihatinkan karena terdapat banyak lobang dan bergelombang.
Kondisi jalan yang rusak tersebut, bahkan sempat viral karena adanya aksi penanaman pohon pisang dan makam dadakan di tengah jalan yang dibuat warga setempat sebagai bentuk protes.
“Saya berkomitmen untuk terus mendorong percepatan perbaikan jalan tersebut dan memastikan bahwa upaya perbaikan jalan akan masuk dalam prioritas pembangunan infrastruktur daerah pada 2025,” ucapnya.
Kodir mengatakan, sesuai komitmen perbaikan jalan Ujung Gebang-Luwung Kencana menggunakan rabat beton.
“Tapi karena keterbatasan anggaran tahun ini pengerjaannya akan dilakukan bertahap, dalam tiga tahap,” ujarnya.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya pembenahan sistem drainase di kawasan tersebut.
“Elevasi lahan persawahan yang lebih tinggi dari permukaan jalan membuat kawasan ini rawan banjir saat hujan turun deras,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.