SUARA CIREBON – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Jati terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Selain meningkatkan pelayanan, pihak Perumda Air Minum Tirta Jati juga menargetkan penambahan pelanggan.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Jati, H Suharyadi, mengatakan, dalam upaya meningkatkan pelayanan dan penambahan pelanggan, pihaknya mengagendakan kerja sama pengadaan air curah dengan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Jatigede ke tahap dua.
Dari kerja sama tahap dua nanti, lanjut Suharyadi, air curah dari SPAM Jatigede akan didistribusikan ke pelanggan di wilayah tengah dan timur Kabupaten Cirebon, termasuk wilayah Mundu dan sekitarnya.
“Nanti kalau sudah selesai (tahap pertama, red) ada lanjutan Jatigede tahap dua untuk wilayah tengah dan timur, termasuk Mundu dan sekitarnya,” ujar Suharyadi, Selasa, 15 Juli 2025.
Untuk kerja sama tahap pertama, pembangunan konstruksi perpipaan direncanakan digarap pada tahun 2026. Konstruksi tahap pertama itu untuk mendistribusikan air kepada pelanggan di empat kecamatan, yakni Ciwaringin, Arjawinangun, Gegesik, dan Kecamatan Kaliwedi.
“Pihak provinsi menawarkan kepada kita untuk menambah di atas 50 liter per detik, tapi karena air ini bayar jadi kita akan lakukan survei untuk masyarakat yang benar-benar minat jadi pelanggan PDAM saja,” tegasnya.
Hal itu karena, warga di empat kecamatan tersebut, telah menyatakan minat menjadi pelanggan PDAM. Suharhadi mengaku tidak bisa memaksa warga di kecamatan lainnya yang tidak berminat menjadi pelanggan PDAM. Karena jika dipaksakan, PDAM akan terbebani biaya pembelian air curah dari SPAM Jatigede.
“Kalau kita paksakan ke beberapa kecamatan yang tidak minat, kita terbebani biaya pembelian air curah. Karena kuota penyerapan 150 liter per detik itu, habis enggak habis harus dihabiskan selama tiga tahun,” kata Suharyadi.
Ia menjelaskan, pembelian air curah dari SPAM Regional Jatigede ini akan dilakukan ketika kerja sama sudah berjalan. Pihaknya kemudian mendistribusikannya kepada para pelanggan di wilayah tersebut.
“Tarif untuk masyarakat disesuaikan dengan tarif PDAM yang berlaku sesuai Perbup Nomor 110 tahun 2024. Tarif dasar kita Rp3.730 untuk rumah tangga. Kemudian ada beberapa klasifikasi, ada yang Rp6.000 ada yang Rp6.700, dan kita belinya Rp3.907,” kata Suharyadi.
Pihaknya bakal melakukan survey untuk memastikan calon pelanggan kategori rumah tangga tipe B yang berminat mendapat pasokan dari PDAM. Sebab untuk rumah tangga tipe A dengan harga beli dari SPAM Regional Rp3.907, tidak akan bisa menutup.
“Kalau rumah tangga tipe A, kita enggak akan mampu membeli (air curah),” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.