Jumat, Desember 5, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Cirebon

Bale Kabuyutan Ciledug Wetan Saksi Sejarah Penyebaran Islam di Cirebon

by Islahuddin
Kamis, 31 Juli 2025
in Cirebon
Reading Time: 3 mins read
A A
Disdik Kota Cirebon Didemo, Sebut Komite Sekolah Alat Legalisasi Pungli

Bangunan tempat Bale Kabuyutan di Desa Ciledug Wetan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon.* (Foto: Istimewa)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

SUARA CIREBON – Bale Kabuyutan di Desa Ciledug Wetan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon merupakan peninggalan leluhur yang menyimpan sejarah dan makna spiritual cukup kuat.

Terletak di kawasan yang dahulu disebut Pagedangan, hingga kini bangunan Bale Kabuyutan masih berdiri dan terawat.

Berbentuk semacam ranjang besar dengan panjang 5 meter dan lebar 3 meter dan ditopang oleh enam tiang kayu, bukan sekadar bangunan kayu biasa. Permukaan kayunya yang dibalut kain putih merupakan bentuk pelestarian dari gangguan rayap.

Pegiat Budaya Cirebon, Raden Chaidir Susilaningrat, menyebut, bangunan tersebut menjadi saksi bisu lahirnya keyakinan, perubahan keyakinan, dan persentuhan pertama masyarakat lokal dengan ajaran Islam ratusan tahun lalu.

Konon, Bale Kabuyutan dibuat pada abad ke-15, zaman pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Keraton Kasepuhan Kabupaten Cirebon.

Pada tahun 1478, setelah Sunan Gunung Jati diangkat sebagai Susuhunan Cirebon Larang, ia membangun Masjid Sang Cipta Rasa bersama Sunan Kalijaga. Sisa kayu dari pembangunan Masjid itu dikirim ke Cirebon Timur, yang oleh Ki Beledug Jaya kemudian digunakan untuk membangun Bale Kabuyutan.

Menurut Raden Chaidir, bangunan tersebut memiliki fungsi penting sebagai tempat berkumpulnya para ulama dan tokoh masyarakat. Tempat tersebut juga menjadi lokasi pengucapan syahadat bagi masyarakat yang hendak masuk Islam.

Karena fungsinya yang sangat sakral, Bale Kabuyutan juga disebut sebagai Bale Panyumpahan (tempat sumpah). Selain Bale Kabuyutan, di lokasi tersebut pengunjung juga dapat melihat lonceng tua dan gong yang dulunya digunakan sebagai alat penanda atau pemanggil warga, memberikan aura berbeda dan kekunoan tersendiri.

Meski zaman terus berkembang, masyarakat Ciledug tetap menjaga bangunan tersebut secara tradisional. Perawatan dilakukan tanpa mengubah bentuk asli dengan menutup kayu menggunakan kain putih sebagai simbol kesucian dan perlindungan.

Chaidir mengatakan, Bale Kabuyutan bukan hanya peninggalan sejarah, tapi juga pengingat akan proses panjang transisi budaya dan kepercayaan di tanah Cirebon Timur yang harus dikenali oleh generasi muda Cirebon.

“Sebuah jejak yang tak hanya mengajarkan tentang keberanian berpindah keyakinan, tapi juga tentang kedalaman komitmen terhadap pilihan spiritual,” tegasnya.

Cerita bermula dari sosok Raden Layang Kemuning, putra bangsawan Kerajaan Galuh (Pajajaran), yang memilih menyepi di tepi Sungai Cisanggarung. Suatu hari, banjir besar menerjang hingga menyeret tubuhnya hingga terdampar di Pagedangan (kini Ciledug).

Dalam keadaan telanjang dan hanya tertutup sehelai kain, ia siuman dari pingsannya dan memutuskan menetap di tempat itu hingga namanya pun berganti menjadi Ki Melewong. Bujukan untuk kembali ke istana dari sejumlah utusan Galuh tak mengubah pendiriannya untuk menetap di Pagedangan.

Sementara saat itu, perkembangan dakwah Islam di wilayah Cirebon cukup pesat. Sejumlah tokoh seperti Pangeran Walangsungsang dan Sunan Gunung Jati, putra Rara Santang dan Syarif Abdullah dari Mesir, kemudian melebarkan area dakwa ke wilayah timur.

Ketika para tokoh tersebut datang ke wilayah Cirebon Timur, disambut hangat oleh Ki Melewong dan para pengikutnya. Dalam sebuah peristiwa sakral, Ki Melewong pun bersumpah setia memeluk Islam di hadapan Pangeran Walangsungsang.

Namun tiba-tiba langit gelap dan petir menyambar tubuhnya. Ajaibnya, tubuh Ki Melewong tetap berdiri tegak dan tak goyah sedikit pun. Sejak saat itu, ia dikenal dengan nama baru yakni Ki Beledug Jaya, dan tempat kejadian tersebut hingga kini dinamakan Beledug.***

Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.

Tags: Bale Kabuyutan Ciledug WetanBale KebuyutanCirebonDesa Ciledug WetanKabupaten CirebonPenyebaran Islam di CirebonSejarah

Islahuddin

Berita Terkait

Cirebon

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Cirebon

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

by Islahuddin
Jumat, 5 Desember 2025
Berita Utama

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Exit mobile version