SUARA CIREBON – Sebanyak12.000 warga Kota Cirebon dinonaktifkan sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN). Imbasnya, kepesertaan BPJS Kesehatan ke-12.000 warga tersebut, tidak lagi berlaku.
Terkait hal itu, Dinas Sosial Kota Cirebon menyebut, warga masih dapat mengaktifkan kembali (reaktivasi) kepesertaan BPJS Kesehatan dengan melalui beberapa tahapan.
Sekretaris Dinas Sosial Kota Cirebon, Agus Sharom mengatakan, adanya penghapusan kepesertaan PBI JKN berdasarkan desil (nilai statistik 10 kelompok masyarakat berdasarkan tingkat kesejahteraan ekonomi) yang telah dimutahirkan.
“Desil 6-10 itu kategori ekonomi penerima itu mampu atau sudah mandiri, jadi secara sistem di pusat di Kemensos kepesertaannya dihapus,” kata Agus Sharom, Rabu, 27 Agustus 2025.
Kendati demikian, menurut Agus, warga yang memiliki penyakit serius dan memperlukan berobat jalan dapat melakukan aktivasi ulang.
“Bisa aktivasi ulang, nanti ada sanggahan. Caranya, usul ke puskesos perwakilan Dinsos di kelurahan, baru kemudian setelah itu puskesos mengusulkan kepada kami,” katanya.
Agus menyebut, untuk pemadanan data, Kementerian Sosial berkerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), dengan tujuan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran kepada masyarakat miskin yang membutuhkan.
“Semuanya acuannya di BPS. Pemadanan datanya berdasarkan data statistik di BPS,” katanya.
Terpisah, Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) merupakan bagian dari kebijakan pusat sebagai acuan regulasi untuk semua hal, termasuk dalam menentukan soal PBI.
“Sekarang kan dibagi menjadi 10 desil, yang 1 sampai 5 itu yang masuk PBI. Di atas 5 itu kan sudah dianggap menurut perhitungan dari ground checking yang dilakukan oleh BPS itu kan sudah keluar,” terangnya.
Agus menyebut, ada beberapa yang juga diverifikasi dalam kondisi sakit dan harus diusulkan. Totalnya ada 400 orang diajukan, namun baru 100 yang terverifikasi.
“Sisanya mau tidak mau tidak bisa kalau pun bisa tercover pada APBD dan ABPN di tahun 2026. Dari jumlah (PBI, red) kemarin, ada 12.000. Ya (butuh) sekitar Rp5 miliar di tahun 2026,” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.