SUARA CIREBON – Kerusuhan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa atau demo di Kabupaten Cirebon pada Sabtu, 30 Agustus 2025 kemarin, meninggalkan kerusakan pada sejumlah fasilitas milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.
Selain gedung DPRD dan sejumlah fasilitas umum milik beberapa dinas, kerusakan juga terjadi pada rambu-rambu lalu lintas hingga traffic light milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon.
Kepala Dishub Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah melalui Kepala Bidang Prasarana, Sidik Wibowo mengatakan, unjuk rasa anarkis kemarin telah menyebabkan traffic light di depan kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon mengalami kerusakan sekitar 50 persen.
Selain itu, rambu-rambu lalu lintas sebanyak 5 buah hilang, 2 buah papan nama jalan hilang, dan 6 unit barrier hangus dibakar massa. Sejumlah fasilitas yang rusak dan hilang tersebut kini masih dilakukan penghitungan. Petugas Dishub masih menginventarisasi fasilitas yang rusak imbas peristiwa tersebut.
“Masih dalam penghitungan. Petugas kami tengah melakukan inventarisasi mana saja yang rusak. Saat ini total kerugian kurang lebih Rp36.140.000,” kata Sidik, Selasa, 2 September 2025.
Pantauan Suara Cirebon, fasilitas milik pemerintah berupa traffic light di simpang empat Kantor Pos Sumber juga mengalami kerusakan parah. Traffic light yang masih menyala hanya tersisa satu set, dan berada di tiang yang cukup tinggi. Sementara yang terpasang di dua tiang pendek di sisi kanan dan kiri ruas jalan tersebut, kondisinya hancur.
Sehingga, traffic light di simpang empat tersebut praktis tak lagi berfungsi. Pengendara harus menengadahkan wajah lebih tinggi ketika sedang menunggu munculnya lampu berwarna hijau. Namun, traffic light di simpang empat tersebut disebut-sebut bukan milik Pemkab Cirebon.
Perhitungan kerugian akibat kerusuhan ini juga nampaknya belum rampung dilakukan oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, meski sudah dilakukan sejak Senin, 1 September 2025 kemarin.
Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono, mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan inventarisasi besaran kerugian dari sejumlah fasilitas yang rusak dan hilang.
“Masih dihitung, belum keluar (hasilnya, red). Sabar ya, nanti juga dipublikasikan,” kata Dede Sudiono, Selasa, 2 September 2025.
Ia menjelaskan, kerusakan terbesar pada fasilitas yang dikelola DLH adalah Alun-alun Taman Pataraksa. Di taman tersebut, lampu taman, fasilitas bermain anak, gedung galeri rusak, serta bangku taman, rumput sintetis hilang dan tembok dicoret-coret.
“Di Taman PKK juga sama, gapura rusak, gapura dicorat-coret, taman hancur dan sebagainya,” paparnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.