SUARA CIREBON – Sebuah rumah di Blok 3 Serang, RT 04, RW 03, Desa Wiyong, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, terbakar pada Sabtu, 6 September 2025 sore.
Peristiwa yang membuat geger masyarakat itu, akibat ulah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bermain api di dalam rumah yang terbakar tersebut.
Masyarakat sekitar rumah korban pun bergotong-royong memadamkan api dengan alat seadanya. Upaya masyarakat itu membuahkan hasil, kobaran api berhasil dipadamkan, meski masih menyisakan bara di sejumlah titik.
Kabid Pemadam Kebakaran, Sarana Prasarana, dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon, Eno Sujana, mengatakan, laporan kebakaran rumah tersebut diterima dari perangkat desa setempat, Kapida.
Pihaknya langsung menerjunkan satu regu Damkar dari Sektor Arjawinangun (Regu 3) ke lokasi kejadian. Sesampainya di lokasi, api telah padam berkat aksi gotong-royong masyarakat setempat.
Untuk memastikan kondisi benar-benar aman, petugas Damkar yang diterjunkan tetap melakukan penyemprotan ke sejumlah titik yang ditengarai masih terdapat bara api. Penyemprotan ini sebagai upaya pendinginan serta penyisiran area terdampak, guna mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali api di rumah tersebut.
“Karena masih terdapat bara api di beberapa titik, petugas kami pun melakukan penyemprotan guna memastikan kondisi benar-benar aman. Setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, kondisi di lokasi dinyatakan aman dan tidak ditemukan lagi adanya bara api,” ujar Eno Sujana.
Berdasarkan keterangan dari warga sekitar, kata Eno, api diduga berasal dari tindakan penghuni rumah yang mengalami gangguan jiwa. ODGJ tersebut, membakar kain di area dapur yang menyebabkan kebakaran rumah.
“Sebelum petugas kami datang, masyarakat setempat telah bergotong-royong melakukan upaya pemadaman hingga api berhasil dipadamkan,” paparnya.
Ia menjelaskan, peristiwa kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Sejumlah material yang terbakar berupa peralatan dapur dan baju-baju bekas dari sebagian penghuni rumah. Kerugian akibat insiden tersebut diperkirakan mencapai Rp30 juta.
“Cuma yang menjadi kendala kita adalah akses masuk yang sempit,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.