SUARA CIREBON – Luncuran bola api disertai dentuman keras yang melintas di langit Cirebon, pada Minggu, 5 Oktober 2025 malam, sekitar pukul 18.30 WIB, masih menyisakan tanya di masyarakat.
Perbincangan benda di duga meteor tersebut, bahkan sempat menempati posisi pertama trending topik di aplikasi X, pada Senin, 6 Oktober 2025 pagi.
Warganet membagikan unggahan foto bola api dari berbagai versi disertai kutipan berita dari sejumlah media online, lengkap dengan pendapat masing-masing.
Perbincangan serupa juga meramaikan laman media sosial (medsos) grup warga Cirebon di aplikasi Facebook. Melalui media sosial ini, warga mengunggah video dan foto yang memperlihatkan cahaya terang menyerupai bola api melesat dengan cepat sebelum akhirnya terdengar dentuman keras.
Hal paling banyak yang menjadi pertanyaan warganet adalah, di titik mana benda di duga meteor itu mendarat. Pasalnya, sejumlah warga mengaku melihat bola api melintas dan jatuh dari langit di kawasan Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Simpang siur titik benda tersebut jatuh pun cukup ramai, karena sejumlah unggahan memperlihatkan adanya fenomena kebakaran di lahan tebu kawasan Kecamatan Lemahabang, tak lama setelah peristiwa itu terjadi.
Menyikapi hal tersebut, Polresta Cirebon melakukan penyelidikan sejumlah informasi terkait titik jatuh benda langit diduga meteor jatuh di wilayah Kabupaten Cirebon.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menjelaskan, langsung menindaklanjuti laporan masyarakat serta informasi yang beredar di media sosial dengan menerjunkan jajaran kepolisian ke sejumlah lokasi.
“Begitu menerima laporan, kami langsung menginstruksikan Kapolsek, Reskrim, Bhabinkamtibmas, hingga Lantas untuk melakukan pengecekan di sejumlah titik, baik jalur arteri, tol, maupun desa-desa melalui kuwu dan mandor,” ujar Kombes Sumarni, Senin, 6 Oktober 2025.
Meski demikian hingga saat ini belum ditemukan bukti adanya meteor jatuh maupun peristiwa lain yang menjadi sumber dentuman.
“Informasinya simpang siur, ada yang bilang terdengar di Ciperna, ada yang di Cirebon Timur, namun sampai sekarang belum ada data valid. Kami terus melakukan investigasi,” ujarnya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon untuk menelusuri kemungkinan adanya dampak di permukaan bumi, seperti benturan atau kebakaran kecil.
Namun, menurutnya, hingga saat ini tidak ada laporan masyarakat atau temuan petugas di lapangan yang mengindikasikan adanya material asing atau bekas jatuh benda langit tersebut.
“BPBD dan pihak terkait juga belum menyatakan adanya kejadian tersebut di wilayah Cirebon,” katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat tidak menyebarkan kabar yang belum dapat dipastikan kebenarannya dan menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang
“Kami minta masyarakat tetap tenang dan menunggu informasi resmi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” tandasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan, menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk menelusuri sumber suara tersebut. Berdasarkan pantauan BMKG, kata dia, memang ada getaran yang terekam seismograf, tapi tidak jelas dari mana sumbernya. Namun yang pasti, bukan dari pergerakan lempeng bumi atau gempa.
Faozan menambahkan, sejumlah saksi sempat melihat benda mirip meteor atau roket sebelum dentuman terjadi. Namun, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.
“Tapi belum dapat dipastikan apakah fenomena ini berkaitan dengan jatuhnya benda antariksa. Kalau menurut keterangan saksi-saksi, melihat ada semacam meteor atau roket,” kata Faozan.
Sebelumnya, Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kertajati Muhammad Syifaul Fuad menjelaskan, dari sisi meteorologi, suara dentuman dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti sambaran petir, aktivitas gempa bumi atau peristiwa longsor.
Namun, kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Cirebon dan sekitarnya saat kejadian dinyatakan cerah berawan.
“Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat kejadian,” ujar Syifaul Fuad.
BMKG Stasiun Kertajati sendiri telah mengumpulkan data terkait suara dentuman keras disertai bola api terang yang diduga meteor di Kabupaten Cirebon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.