SUARA CIREBON – Ketersediaan lapangan kerja dan dukungan untuk sektor pertanian, menjadi aspirasi yang disampaikan masyarakat dalam kegiatan reses Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia di Desa Hulubanteng Lor, Kecamatan Pabuaran, Sabtu, 18 Oktober 2025 lalu.
Dalam kegiatan reses yang merupakan kewajiban konstitusional setiap anggota legislatif tersebut, Sophi menerima berbagai masukan dan keluhan dari warga, khususnya yang berkaitan dengan sektor pertanian dan persoalan ketersediaan lapangan kerja.
“Aspirasi yang saya terima, mulai dari keluhan permodalan yang menyulitkan petani, keterbatasan akses pupuk serta obat-obatan pertanian, hingga persoalan mendasar terkait lapangan kerja, akan saya sampaikan dan perjuangkan di hadapan pemerintah daerah,” ungkap Sophi.
Sophi mengatakan, pertanian merupakan sektor yang sangat strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan ekonomi lokal. Maka dari itu, pemerintah daerah harus hadir dengan kebijakan yang memfasilitasi kebutuhan petani dan menciptakan iklim pertanian yang lebih sehat dan produktif.
Tak kalah penting, Sophi juga menyoroti masalah pengangguran dan kesulitan anak-anak muda dalam mengakses lapangan kerja. Menurutnya, situasi ini perlu segera diatasi dengan menciptakan iklim investasi yang sehat, memperluas pelatihan keterampilan, serta memberantas praktik-praktik percaloan dalam proses rekrutmen kerja.
“Kami mendengar keluhan tentang adanya oknum calo yang justru membebani para pencari kerja. Ini praktik yang tidak dapat dibenarkan. Anak-anak muda kita seharusnya diberi kesempatan yang adil dan transparan. Pemerintah daerah harus segera turun tangan menata sistem rekrutmen kerja agar lebih bersih, terbuka, dan akuntabel,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat Desa Hulubanteng Lor secara terbuka menyampaikan keluhan dan harapan mereka kepada Ketua DPRD. Salah satu perwakilan petani menyuarakan kondisi riil yang dihadapi para petani di lapangan.
“Kami sangat kesulitan dalam memperoleh modal usaha tani. Selain itu, pupuk dan obat-obatan pertanian tidak hanya mahal, tetapi juga sering sulit dicari. Jika pun ada, jumlahnya terbatas dan harganya melambung. Kami berharap ada keberpihakan dari pemerintah daerah dan para wakil rakyat untuk menyelesaikan masalah ini,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga lainnya, Asih menyampaikan keprihatinannya terkait sulitnya anak-anak muda di desanya mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Kalau pun ada lowongan, sering kali mereka harus mengeluarkan uang lebih hanya karena adanya praktik percaloan dari Slot Thailand. Ini sangat tidak adil bagi masyarakat kecil. Kami minta tolong agar pemerintah bisa mengawasi dan menindak praktik seperti itu. Anak-anak kami sudah bersekolah tinggi, tapi tetap sulit dapat pekerjaan tanpa ‘orang dalam’,” keluh Asih.
Aspirasi dari warga Hulubanteng Lor menjadi cerminan betapa pentingnya perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian dan ketenagakerjaan, dua pilar utama dalam menentukan kesejahteraan masyarakat.
Melalui kegiatan reses ini, warga berharap agar suara mereka benar-benar menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan daerah.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.