SUARA CIREBON – Penerapan sistem Manajemen Talenta (MT) oleh Pemerintahan Kabupaten Cirebon kini menjadi contoh praktik baik bagi daerah lain, yang belum sepenuhnya atau bahkan belum menerapkan sama sekali sistem tersebut.
Hal itu dikemukakan, Plt Asisten Deputi Standarisasi Jabatan dan MT Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), Diah Ipma Fithriah Laela Hidayati, usai menjadi pemateri dalam Forum Discussion Group (FGD) dan Coaching Clinic Penyusunan Struktur Komite Talenta Kemenpan RB di ruang Nyimas Gandasari, Setda Kabupaten Cirebon, Kamis, 30 Oktober 2025.
Menurut Diah, pemilihan Kabupaten Cirebon sebagai lokasi FGD dan coaching clinic penyusunan Komite Talenta (KT), karena Pemkab Cirebon dinilai memiliki komitmen kuat melaksanakan MT.
Ia menyebut, kehadiran para ASN dari 75 daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur pada kegiatan tersebut, menjadi bukti nyata keberhasilan pelaksanaan MT yang dilakukan Pemkab Cirebon.
Diah mengatakan, contoh nyata dari praktik baik yang sudah dilakukan Pemkab Cirebon ini bisa menginspirasi instansi dan pemerintah daerah lain untuk mendorong terlaksananya MT.
“Karena ini pesertanya juga dari daerah lain yang sebagian mungkin belum menerapkan MT,” ujar Diah.
Menurut Diah, komitmen kuat Pemkab Cirebon ini terlihat dari pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan. Karena bagaimanapun, pelaksanaan sistem MT membutuhkan adanya infrastruktur, lantaran teknologi kini sudah berbasis sistem terintegrasi.
Selain itu, harus didukung pula oleh penggunaan sistem digital secara optimal, pembangunan basis data, hingga sistem penilaian dan pemetaan potensi, serta kompetensi.
“Tapi yang paling penting adalah komitmen dari pimpinan untuk bisa menyediakan dari aspek anggaran dan sebagainya,” kata Diah.
Pasalnya, menurut Diah, membangun sistem untuk terlaksananya MT bukanlah hal yang mudah dan murah. Untuk melakukan pengembangan program ini dibutuhkan strategi, anggaran dan pemanfaatan hasil.
“Jadi dari hasil pemetaan talenta, kita akan memilih orang yang terpilih adalah memang betul-betul secara kapasitas, kompetensi itu memang sudah terbukti. Termasuk ketika misalnya komite talenta memberikan rekomendasi pertimbangan, itu digunakan oleh pimpinan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon, Ade Nugroho Yuliarno, menjelaskan, pertimbangan Kemenpan RB menunjuk Pemkab Cirebon sebagai tuan rumah FGD dan coaching clinic, salah satunya adalah karena Pemkab Cirebon sudah menerapkan MT.
“Kalau melihat tema diskusinya juga terkait dengan Komite Talenta, jadi mungkin penunjukan ini karena Kabupaten Cirebon sudah mengimplementasikan MT,” ujar Ade Nugroho.
Meskipun Pemkab Cirebon bukan satu-satunya pemerintah daerah yang sudah baik implementasi MT-nya, namun Ade Nugroho memastikan pihaknya terbuka dan siap berbagi pengalaman dengan daerah lain.
“Karena Kabupaten Cirebon lebih awal, kemungkinan kita bisa berbagi pengalaman dengan daerah lain, kami terbuka,” kata Ade.
Kegiatan tersebut merupakan dasar dari implementasi MT bagi daerah-daerah lain yang menjadi peserta FGD dan coaching clinic.
“Ke depannya, yang diperlukan itu komitmen PPK atau bupatinya untuk mengimplementasikan MT,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.