SUARA CIREBON – Kabupaten Cirebon memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari bahasa, tarian, musik, kuliner, kemahiran tradisional, hingga adat istiadat.
Hal ini menjadikan Kabupaten Cirebon terpilih menjadi tempat penyelenggaraan Sakola Budaya tahun 2025 tingkat Jawa Barat, Senin, 3 November 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Museum Cakra Buana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon tersebut, dibuka Direktur Jendral Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan dan diikuti perwakilan siswa SMA dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat.
Plt Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Amin Mugni, mengatakan, Sakola Budaya merupakan program dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Jawa Barat yang bertujuan mengajak generasi muda untuk belajar, berkarya, melestarikan dan mencintai budaya daerah.
Selain itu, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya budaya dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, tema “Budaya Kita Inspirasi Negeri” sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana generasi muda memiliki peran penting dalam melestarikan dan mengembangkan budaya yang ada.
“Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan menghargai budaya kita,” kata Amin Mugni.
Menurut Amin, Kabupaten Cirebon memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari bahasa, tarian, musik, kuliner, kemahiran tradisional, hingga adat istiadatnya. Pihaknya pun terus berupaya melestarikan dan mengembangkan budaya agar tetap relevan dan bermakna bagi generasi mendatang.
“Budaya adalah identitas dan jati diri bangsa kita. Melalui budaya, kita dapat memahami sejarah, nilai-nilai, dan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur kita. kita harus terus terus melestarikan dan mengembangkan budaya kita agar menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda,” ujar Mugni.
Menurutnya, program Sakola Budaya tahun 2025 ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan budaya Cirebon khususnya, serta Jawa Barat pada umumnya.
“Kita harus bekerja sama untuk melestarikan dan mengembangkan budaya, sehingga menjadi bangsa yang maju dan beradab,” jelasnya.
Disbudpar, lanjut Amin, bakal terus mendorong generasi muda untuk mengenal, mencintai, dan mengembangkan kebudayaan di daerah masing-masing. Ia berharap, Sakola Budaya bisa memajukan kebudayaan Cirebon, Jawa Barat serta Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jendral Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan menyampaikan, melalui Sakola Budaya ini anak-anak muda akan semakin memahami kebudayaan lokal daerahnya masing-masing.
“Kabupaten Cirebon sangat kaya dengan potensi kebudayaan baik objek kemajuan budaya maupun cagar budayanya. Keberadaannya harus terus digali, dikontekstualisasi dan dibaca. Harapannya, anak-anak bisa membaca kembali tentang ini semua sesuai dengan pemahaman mereka. Jadi anak-anak bisa terus belajar tentang kebudayaan kita,” Restu.
Para siswa dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat ini bisa membangun jejaring untuk terus mendiskusikan dan menyuarakan berbagai aspek tentang kebudayaan, khususnya Kabupaten Cirebon.
“Jadi, pertemuan ini bisa menjadi jejaring bersama anak-anak kita,” paparnya.
Ia menambahkan, program ini untuk memberikan penyadaran tentang kebudayaan dan perlunya membangun kolaborasi berbagai pihak antara anak-anak, guru dan semua pihak.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.