PAGELARAN Wayang Ajen, yang merupakan kolaborasi Ki Dalang Wawan Ajen dengan KH. Maman Imanulhaq, anggota DPR RI yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi mendapat sambutan antusias dari masyarakat.
Ribuan warga memadati Alun-alun Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Sabtu (15/12/2018) malam.
Acara bertema “Pagelaran Seni dan Dakwah” tersebut merupakan rangkaian kegiatan pelestarian wisata religi dan seni budaya sekaligus promosi pesona wisata Majalengka.
Dalam alur ceritanya, Ki Dalang menceritakan tentang “Satria Wirabangsa” dan banyak hal yang disampaikan yang diracik dengan berbagai isu dan tren terbaru di masyarakat.
Menurut Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masawita), KH. Maman Imanulhaq, kisah Satria Wirabangsa, sebagai tafsir ulang dari inspirasi kisah klasik cerita Ruwatan Murwakala. Kali ini, lakon dibuat update dengan situasi dan suasana yang sedang melanda negeri tercinta.
Sosok jahat Kaladurjana, menurut sapaan akrab Kang Maman ini, adalah agen penebar kasus teror, munculnya hoax di medsos sebagai algojo misterius yang sangat sadis, memfitnah, menghujat, menyebar kebencian, menghasut, mengadu domba dan sangat meresahkan masyarakat.
Sementara, Satria Wirabangsa adalah tokoh muda kesatria bangsa sebagai figur sederhana yang dicintai rakyat amarta dan yang mampu menjadi sosok pembasmi kejahatan. Satria Wirabangsa hadir sebagai ksatria kebajikan yang membela agama, bangsa dan negara.
“Sehingga lakon ini sebuah cermin keadaan ketidak harmonisan, mengangkat kisah karangan dari sebuat episode Wiracarita Mahabarata, tentang cikal bakal kelahiran Batara Kala sang penguasa kejahatan yang penuh angkara,” ungkap Kang Maman.
Menurut dia, Batarakala anak Batara Guru dari Dewi Durga, adalah sosok yang gagal dalam menghayati dan menafsirkan cinta dalam ruang dan waktu. Gagal dalam menyikapi keharmonisan, dengan melanggar norma sehingga keluar ke masalah dan mengakibatkan lahirnya angkara murka.
“Inilah kekuatan dari lakon wayang Ajen penuh pesan moral, filosofi hidup, lakon sebagai gambaran kehidupan pilihan antara salah dan benar, baik dan buruk akan gamblang diperankan karakter tokoh Kaladurjana dan Satria Wirabangsa,” paparnya.
Selain itu, menurut Kang Maman, acara tersebut juga merupakan persembahan khusus Pesona Wisata Majalengka dan Wayang Ajen ini diharapkan lebih mendekatkan dan menumbuhkan kecintaan generasi muda pada wayang.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, Gatot Suleman mengatakan, Wayang Ajen bisa menjadi salah satu sarana untuk mengangkat pariwisata Majalengka. Khususnya, dari sektor budaya.
Karena, sambung dia, Wayang Ajen adalah atraksi budaya. Bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pariwisata. Wayang Ajen juga kerap menjadi duta budaya Indonesia ke luar negeri. Oleh karena itu, pilihan Majalengka mengangkat sektor pariwisata menggunakan Wayang Ajen sangat tepat.
Menurutnya, Majalengka memiliki banyak potensi wisata. Banyak destinasi yang indah. Destinasi yang bisa diperkenalkan kepada wisatawan. Apalagi akses udaranya sudah terbuka dengan hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. (Eka/SC)