MEMBANGGAKAN. Itulah kata yang tepat untuk diucapkan kepada salahsatu atlet pencak silat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon (SNJ), Rahmat Hambali (21). Tak tanggung-tanggung, dia berhasil memboyong dua medali sekaligus dalam perhelatan Asia Open Pencak Silat Championship 2019 yang dilaksanakan selama 3 hari, yaitu pada 27 hingga 29 April 2019 di Indoor Stadium Universitas Sebelas April, Sumedang.
Untuk mendapatkan gelar juara dalam pertandingan tingkat Asia tersebut, dia harus bersaing dengan 2.000 peserta yang berasal dari berbagai wilayah hingga negara. Selain giat berlatih, rasa percaya diri yang tinggi pun menjadi salahsatu kunci sukses keberhasilannya ini.
“Dalam perlombaan itu saya mendapatkan dua medali, yaitu kategori tanding dewasa kelas B putra saya mendapat medali emas, sedangkan kategori seni tunggal IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dewasa, saya mendapatkan perunggu,” kata pria yang akrab dipanggil Ali ini seraya menunjukan medali serta sertifikat buah keberhasilannya, Kamis (3/5/2019).
Menurut Ali, menjadi atlet silat ini bukannya tanpa risiko. Mengalami cidera, seperti lebam, terkilir, hingga patah tulang saat mengikuti sebuah pertandingan menjadi sesua hal yang biasa ia alami. Namun, berkat tekad yang begitu kuat untuk terus berprestasi demi membahagiakan kedua orang tua serta mengharumkan nama IAIN Syekh Nurjati Cirebon, pengalaman tersebut tak menghentikannya untuk terus berjuang.
“Kunci untuk menjadi atlet pencak silat itu harus mempunyai tekad yang kuat, berlatih dengan gigih dan giat serta memiliki inisiatif untuk terus mengasah kemampuan. Ketika hal itu sudah dilakukan, maka akan timbul percaya diri yang tinggi saat mengikuti pertandinga. Jika mental sudah dikuasai, maka insya allah juara tersebut dapat kita raih,” ujarnya. (Arif)