CIREBON, SC- Menjadi seorang polisi adalah cita-cita yang sempat tertunda bagi Bripda Sri Aryati Intan Sari. Cita-citanya itu sempat pupus lantaran tidak memenuhi salahsatu persyaratan yaitu tinggi badan yang hanya kurang beberapa centimeter.
Terpaksa, Intan pun masuk Akademi Keperawatan (Akper) Muhammadiyah Cirebon. Namun memasuki tahun ketiga masa perkuliahannya, Intan mencoba mendaftar kembali di kepolisian dan akhirnya bisa diterima dan ditempatkan di Kota Cirebon.
Intan mengaku sanga bersyukur. Kesuksesannya juga tidak lepas dari doa dan dukungan keluarga yang tidak pernah berhenti men-support.
“Alhamdulillah keluarga selalu mendukung Mas,” kata alumni SMAN 5 Kota Cirebon yang mengaku tidak menyesal meninggalkan bangku kuliah, sebab memang dari kecil menjadi polisi adalah cita-cita yang sangat diimpikan.
Bagi Intan, menjadi polisi adalah memberi bantuan tanpa pamrih. Seperti kemarin ketika membantu mengobati luka anak jalanan (anjal) yang terserempet mobil. Tanpa memandang anak tersebut apa dan siapa Bripda Intan dengan sigap membantunya tanpa pamrih.
“Iya selain memang tugas polisi, saya merasa secara kemanusiaan itu adalah tanggung jawab saya makanya segera saya tolong. Terus juga saya membayangkan kalau itu adalah adik saya kan kasian gak ada yang menolong,” ujar Intan.
Menjadi Polwan sebetulnya tidaklah mudah, sebab selain karir dirinya juga harus membagi waktu kebersamaannya dengan keluarga. Akan tetapi, ia yakin kalau punya keniatan yang baik pasti akan mendapatkan hasil yang baik.
Kunci dari kesuksesannya sendiri adalah semangat, berdoa dan tidak mudah putus asa. Ia juga mengajak kepada seluruh generasi muda, terutama pemudi untuk bergabung dan bersama-sama membangun Kepolisian di Kota Cirebon ini. (Fathur)