CIREBON, SC- Setelah melalui proses yang cukup lama, yaitu sejak 2011, model integrasi keilmuan yang akan diterapkan sebagai metode pembelajaran di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon kini telah memasuki tahap ratifikasi dan uji publik oleh mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Profesor Dede Rosyadi. Kegiatan finalisasi metode pembelajaran tersebut diselenggarakan di Hotel Aston, Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, Senin (26/8/2019).
Ketua LPM IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr Kartimi MPd menjelaskan, sebelum diimplementasikan menjadi sebuah metode pembelajaran, konsep ini telah melalui tahapan yang cukup panjang dengan melakukan study banding yang tidak hanya dilakukan di kampus dalam negeri, tapi juga kampus luar negeri. Seperti ke UIN Malang, Yogyakarta, Jakarta hingga ke kampus di Malaysia.
Bahkan, pihaknya juga telah malakukan muhibah ke pesantren yang ada di Jawa Barat dan sebagian di Jawa Tengah untuk mendapatkan masukan dari tokoh agama dan masyarakat sehingga dapat terbentuk model mata ilmu yang dapat dimasukan dalam kurikulum untuk membentuk karakter mahasiswa berakhlak seperti yang diinginkan.
“Berapa waktu yang lalu kita sudah mengadakan focus group discussion (FGD) dan hari ini kita uji publik setelah menghasilkan beberapa model integrasi keilmuan hasil dari FGD ini, namun terlebih dahulu kita ratifikasi model integrasi keilmuan tersebut,” ucapnya.
Hasil dari FGD tersebut, lanjut Kartimi, telah menghasilkan integrasi keilmuan dengan nama ‘Mata Ilmu’ dan hasil produknya bernama ‘Muhsin Sejati’. Nanti setelah diuji publik dan diratifikasi, integrasi keilmuan ini akan kita bawa ke tingkat senat untuk disahkan dan nanti terbit SK dari rektor.
“Setelah terbit SK dari rektor, diharapkan integrasi keilmuan ini bisa diimplementasikan di masing-masing satuan kerja, yakni lembaga maupun unit di IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon H Sumanta Hasyim mengatakan, kegiatan yang digelar hari ini merupakan kegiatan yang berkesinambungan yang sudah dilaksanakan sejak 2011 dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah membentuk tim yang terlibat untuk integrasi keilmuan tersebut.
“Mulai dari seminar, penelitian, hingga studi banding ke UIN Malang, UIN Yogyakarta hingga ke Malaysia untuk melihat bagaimana implementasi dari integrasi keilmuan di masing-masing kampus tersebut. Upaya kita sudah maksimal, tinggal bagaimana implementasinya dalam tridharma perguruan tinggi,” ujarnya. (Arif)