CIREBON, SC- Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HIMA IQTAF) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar kegiatan Pelatihan Menghafal Alquran dengan Metode Bermain Game, di Gedung Auditorium Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) kampus setempat, Senin (14/10).
Ketua HIMA IQTAF, Fitriyan Fauziah mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan semangat dan memfasilitasi mahasiswa dalam menghafalkan Alquran dengan mudah dan praktis. Kerena menghafal Alquran merupakan sumber utama atau langkah awal dalam memahami kitab suci tersebut secara utuh.
Dia mengaku, pihaknya akan menindaklanjuti kegiatan tersebut di forum Kajian Hafidz Alquran HIMA IQTAF setiap satu minggu sekali. Untuk itu, menurutnya, kegiatan ini tidak bersifat seremonial.
“Sebelumnya, Mahasiswa IAT sudah melaksanakan program Semaan dan Hafidz Alqura satu Minggu sekali. Kedepannya, metode ini akan diterapkan dalam program rutinan tersebut”, ungkapnya.
Sementara itu, pembimbing menghafal Alquran dengan metode Ilham Qu, Ust Ahmad Firdaus mengungkapkan, menghafal Alquran melalui metode ini yaitu dilakukan dengan permainan gerak jari tangan.
“Kuncinya adalah I yaitu mengulang setengah kalimat, L mengulang hafalan satu ayat, H diulangi dari ayat 1 sampai 5, A diulangi dari awal sampai seperempat ayat terakhir, M diulangi keseluruhan dari ayat 1 sampai ayat terakhir atau sampai satu halaman,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga memberikan pemaparan kepada mahasiswa terkait metode menghafal Alqur’an secara berkelompok. Yaitu, salahsatunya dengsn metode listening atau mendengarkan. Dia menjeladkan, metode ini dilakukan dengan cara mendengarkan terlebih dahulu ayat yang dibacakan oleh pembimbingnya, kemudian diikuti dengan diucapkan kembali.
“Sebagaimana Nabi Muhammad pertama kali menerima Wahyu Alquran, di situ ada proses pengucapan Alquran dari beliau yang contohkan terlebih dahulu melalui perantara Malaikat Jibril,” jelasnya.
Kendati demikian, proses listening ini bukan berarti dilakukan dengan tidak melihat Alquran. Namun, dengan metode ini dapat dimulai dengan membaca Alquran dan memahami bacaanya beserta letak ayatnya terlebih dahulu, kemudian baru menghafalkannya.
“Bisa membaca cepat dulu, bahkan diulang-ulang, setelah itu memahami letak ayatnya, kemudian baru proses menginput hafalan dengan metode ILHAM,” ucapnya
Dia menegaskan, dalam menghafal Alquran tidak cukup hanya dihafalkan satu atau dua kali saja. Menurutnya, menghafal Alquran harus dilakukan secara terus menerus dan disimak langsung oleh guru, keluarga atau temannya.
“Setelah selesai menghafalkan Alquran, kemudian diulangi lagi hafalannya sekaligus disimak oleh guru, keluarga atau temannya, barangkali panjang pendek atau makhorijul khurufnya ada yang salah,” pungkasnya. (Arif)