Sabtu, Desember 20, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Cirebon

Budayawan Apresiasi Semarak Akbar 2019 SPI IAIN Cirebon, Buya Syakur Sampaikan Perbedaan Sudut Pandang

by Admin
Sabtu, 2 November 2019
in Cirebon
Reading Time: 3 mins read
A A
Budayawan Apresiasi Semarak Akbar 2019 SPI IAIN Cirebon, Buya Syakur Sampaikan Perbedaan Sudut Pandang

SEJUMLAH narasumber mengisi kegiatan Semarak Akbar 2019 bertema "Manunggal Ing Kawula Gusti" yang digelar oleh jurusan SPI FUAD IAIN Syekh Nurjati Cirebon di halaman fakultas kampus setempat, Jumat (1/11/2019) malam.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

CIREBON, SC- Budayawan Nasional, Dr Ngatawi Al Zhastro mengapresiasi kegiatan Semarak Akbar 2019 yang digelar Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon yang digelar di halaman fakultas kampus setempat, Jumat (1/11/2019) malam.

Ungkapan apresiasi tersebut dilontarkan Zhastro karena tema yang diusung dalam kegiatan tersebut, yaitu “Manunggal Ing Kawula Gusti” tidak biasa dikaji oleh jurusan SPI. Sehingga, dia menilai, kegiatan ini adalah sebuah loncatan yang sangat luar biasa.

“Satu catatan saya, saya merasa bangga pada acara malam hari ini, temanya sangat menarik,” kata Zhastro.

Pasalnya, menurut dia, tema tersebut biasanya dikaji oleh kelompok antropologi terkait sistim kepercayaan masyarakat adat kejawen dan Jurusan Filsafat yang ada di FUAD.

“Sejauh pengetahuan saya, tema Manunggal Ing Kawula Gusti biasanya dikaji oleh kelompok antropolog terkait sistim kepercayaan masyarakat adat kejawen. Yang kedua, jurusan filsafat di fakultas ushuludin. Nah malam ini, jurusan SPI mengkaji Manunggal Ing Kawula Gusti, ini loncatan yang sangat luar biasa,” ungkapnya.

Sehingga, kata Zhastro, Manunggal Ing Kawula Gusti dapat disimpulkan adalah sebuah konstruktif sistim kebudayaan yang melekat di nusantara, terutama untuk masyarakat Jawa.

“Karena bayangan saya ini mengandaikan, bahwa persoalan Manunggal Ing Kawula Gusti bukan semata-mata persoalan antropologis sistem kepercayaan, bukan semata-mata sistem filosofis mistisme dan sufistik. Tapi, Manunggal Ing Kawula Gusti adalah konstruktif sistim kebudayaan yang menjadi lagu hidup bangsa nusantara terutama masyarakat Jawa,” ucapnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu, Buya Syakur yang juga diundang dalam acara tersebut sebagai salahsatu narasumber mengatakan, Manunggal Ing Kawula Gusti adalah ajaran Syekh Siti Jenar di masyarakat. Sebagian umat Islam menganggapnya sesat karena ajarannya tersebut. Akan tetapi, sebagian yang lain menganggapnya sebagaia seorang intelektual yang telah memperoleh esensi Islam itu sendiri. Namun, terdapat banyak variasi cerita mengenai asal-usul Syekh Siti Jenar. Sehingga hal itu memunculkan pertanyaan besar, apakah Syekh Siti Jenar ini ada atau tidak, atau hanya tokoh imajiner saja.

“Manunggal Ing Kawula Gusti atau istilahnya wahdatul wujud atau fandaisme sehingga banyak dianggap sesat oleh sebagian. Namun ada pula yang menganggapnya sebagai tokoh intelektual, termasuk saya menganggapnya sebagai tokoh intelektual yang telah mendapatkan esensi Islam,” jelasnya

Ajaran Syekh Siti Jenar, Buya Syakur mengungkapkan, tertuang dalam karya sastranya yang disebut pupuh yang mengajarkan budi pekerti. Dia mengembangkan ajaran cara hidup sufi yang dinilai bertentangan dengan ajaran Walisongo. Pertentangan praktik sufi Syekh Siti Jenar dengan Walisongo terletak pada penekanan aspek formal ketentuan syariat yang dilakukan oleh Walisongo.

“Dalam karya sastranya disebut pupuh yang berisi budi pekerti, ajarannya dianggap bertentangan dengan ajaran walisongo yang terletak pada pemahaman aspek moral ketentuan syariat yang ditentukan oleh walisongo. Ajaran yang paling kontroversial adalah tentang hidup dan mati. Kedua, adalah tuhan dan kebebasan. Dan ketiga, tempat berlakunya syariat. Itu tiga hal yang paling kontroversial dalam sejarah ini,” ungkapnya.

Dalam ajaran tersebut, lanjut Buya Syakur, kehidupan ini adalah kematian, sedangkan kematian adalah awal dari kehidupan yang hakiki. Namun, dalam kesempatan ini dirinya tidak untuk menyalahkan atau membenarkan Syekh Siti Jenar. Tetapi dia mencoba memaparkan bahwa perbedaan itu disebabkan karena sudut pandang yang berbeda.

“Saya melihat tiga persoalan ini tidak kontroversi. Ini yang coba saya jelaskan. Kasian juga orang udah mati masa dimusrik-musrikan terus. Tapi saya di sini bukan untuk menyalahkan atau membela Syekh Siti Jenar. Tapi saya akan coba paparkan kepada kita semuanya bahwa perbedaan itu disebabkan karena sudut pandang yang berbeda,” pungkasnya. (Arif)

Admin

Berita Terkait

Cirebon

HDI-HKSN 2025 Momentum Perkuat Inklusi

by Muhammad Surya
Jumat, 19 Desember 2025
Cirebon

Bupati Cirebon Ganjar Tiga Desa Penghargaan

by Islahuddin
Jumat, 19 Desember 2025
Cirebon

Petugas Temukan Bus di Cirebon Masih Gunakan Klakson Telolet

by Islahuddin
Jumat, 19 Desember 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

HDI-HKSN 2025 Momentum Perkuat Inklusi

Jumat, 19 Desember 2025

Bupati Cirebon Ganjar Tiga Desa Penghargaan

Jumat, 19 Desember 2025

Petugas Temukan Bus di Cirebon Masih Gunakan Klakson Telolet

Jumat, 19 Desember 2025

Tetapkan 44.000 Ha Lahan Sawah Abadi, Dikunci Melalui Perda RTRW, Pastikan Tidak Ada Alih Fungsi di Kabupaten Cirebon

Jumat, 19 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Exit mobile version