Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon menekankan kepada pihak sekolah yang mendapatkan bantuan DAK untuk rehab dan perbaikan ruang kelas agar tertib administrasi. Hal itu ditekankan dalam kegiatan evaluasi penyaluran DAK tahun 2019 termin kedua di salah satu hotel di Kawasan Kecamatan Kedawung, Senin (11/11).
“Saya tekankan kepada setiap kepala sekolah untuk tertib administrasi khususnya dalam hal laporan pertanggungjawaban. Karena itu berpengaruh kepada pencairan berikutnya,” ujar Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H Asdulah Anwar usai membuka rapat tersebut.
Menurut Asdulah, kegiatan tersebut merupakan salah satu cara dalam mengingatkan pihak sekolah agar bisa segera meng-update laporan. “Jadi jangan sampai hanya semangat mengajukan dan menerima anggaran saja, tapi juga harus diselesaikan laporan pertanggung jawabannya yang sudah dikerjakan,” kata Asdulah.
Selain itu, Asdullah juga menekankan setiap sekolah yang melaksanakan proyek agar tidak main-main dalam pengerjaan proyek perbaikan. Pasalnya, hal itu bisa berpengaruh kepada kualitas konstruksi bangunan yang bisa berdampak pada aspek hukum jika diketahui adanya penyimpangan.
Kendati demikian, kata Asdullah, kepada sekolah penerima DAK juga tidak usah takut melaksanakan programnya jika semua berjalan sesuai aturan dan mekanisme. “Karena sebenarnya pemeliharaan ruang kelas itu bisa dilakukan melalui anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tidak semata menunggu alokasi DAK saja,” tegasnya.
Sementara, Kepala Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data Sekolah Dasar Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, Pancawala Sulistianto ST mengatakan, ruang kelas SDN baik rusak ringan, sedang maupun berat, jumlahnya mencapai 3.662.
Sejak tahun 2017 lalu pihaknya sudah membuat surat edaran kepada 885 sekolah dasar di Kabupaten Cirebon yang isinya meminta kepala sekolah melaporkan ruang kelas yang rusak berat dengan mengosongkan atau mensterilkan ruangan. “Surat itu sudah kita edarkan, kalau masih ada ruang kelas yang rusak tetap digunakan, kepala sekolah harus tanggungjawab kalau terjadi apa-apa,” kata Panca.
Menurut Panca, tahun ini anggaran perbaikan ruang kelas belajar, ruang kelas baru, rehab perpustakaan hingga pengadaan buku, sumbernya berasal dari pusat yakni melalui DAK sebesar Rp33 miliar. “Total anggaran DAK tahun ini Rp33 miliar dan sudah 70 persen terserap. Untuk proses pencairannya dilakukan tiga tahap. Termin pertama pada bulan Agustus, kedua pada akhir Oktober, terakhir pencairannya pada awal Desember mendatang,” paparnya. (Islah)