SUSUKAN, SC- Atap ruang kelas kelas VII MTs Madinah Bunder, Desa Bunder, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon jebol. Kerusakan parah pada atap ruang kelas tersebut diduga dirusak oleh Orang Tak di Kenal (OTK). Pasalnya, d idalam ruang kelas yang rusak itu terdapat banyak batu bata merah yang diduga dilempar OTK dari sisi ruang tersebut.
Salah satu guru MTs Madinah Bunder, Burhan mengatakan, diameter kerusakan atap yang meliputi plafon hingga genteng itu sekira dua meter persegi dan berada disudut ruangan. “Kalau percobaan pencurian kayaknya enggak mungkin. Sebab di ruang kelas tidak ada benda berharga,” ujar Burhan.
Burhan menengarai kerusakan itu sengaja dilakukan oleh OTK yang belum diketahui motifnya. Menurutnya, sebelumnya posisi batu bata merah itu ada di luar ruang kelas VII. Batu bata merah itu sedianya akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan dua ruang kelas lainnya.
Dijelaskan Burhan, peristiwa dugaan pengrusakan ruang kelas diketahui pada Senin pagi (25/11) sekira pukul 06.30 WIB. Ia mengaku diberitahu salah satu siswanya yang datang lebih pagi untuk membersihkan ruangan. “Saya dikasih tahu siswa sekitar pukul 06.30 wib, bahwa ruang kelas jebol,” kata Burhan.
Mengetahui hal itu, ia pun langsung melaporkannya kepada ketua Yayasan Ponpes Dar-Al-Ulum yang menaungi pendidikan tersebut. “Saya langsung mengabari ketua yayasan. kemudian kita langsung laporkan kejadian itu ke Polsek (Susukan). Dan tadi (kemarin) Pembina (Bhabinkamtibmas) nya sudah ke sini, memeriksa,” terang dia.
Sementara, Wakasek Kurikulum A Afif Aly, mengatakan, ruang kelas tersebut merupakan hasil bangunan lama. Posisinya berada di samping dua lokal bangunan yang pembangunannya baru sebatas pondasi.
Afif mengaku tidak tahu penyebab jebolnya atap ruang kelas tersebut. “Saya enggak tahu juga, apakah ulah maling atau ada yang sengaja merusak,” kata Afif.
Namun Afif berharap pihak Kepolisian bisa segera mengungkap pelaku pengrusakan sekolah tersebut agar bisa diketahui motifnya. Dia juga berharap agar Kemenag Kabupaten Cirebon bisa membantu perbaikan atap yang rusak tersebut. “Harapan saya minimal Kemenag tahu keadaan sekolah kami,” ungkapnya. (Islah)