MAJALENGKA, SC- Kabupaten Majalengka memiliki potensi alam luar biasa dan budaya pertanian turun temurun serta mempunyai nilai edukasi tinggi sehingga wajib dilestarikan dan layak diajukan ke FAO sebagai kawasan pelestarian pertanian dan pangan melalui GIAS/NIAS.
Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Majalengka Tarsono D. Mardiana saat membuka kegiatan seminar pelestarian warisan pertanian dan pangan untuk ketahanan pangan bertempat di Gedung graha sindangkasih, Selasa 26/11/2016.
Menurut Wabup, Pemkab Majalengka akan mengajukan kawasan terasering Panyaweuyan Kecamatan Argapura ke FAO karena memiliki landscape yang sangat eksostik dengan bentangan pegunungan Kaki Gunung Ciremai.
“Potensi lahan budidaya holtikultura dengan sistem pengelolan lahan pertanian terasering yang unik,” tutur Wabup.
Lahan terasering panyaweuyan dimungkinkan tetap terjaga ekositem lahan pertanian tetap terjaga dan tidak pernah terjadi bencana longsor walaupun dengan kemiringan pengunungan yang sangat tajam.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari diikuti oleh perwakilan penyuluh pertanian, dinas instansi. Adapun narasumber dari Akademisi Drs. Ade Makmur. K M. Phil, Ph. D, kepala Dinas Pangan provinsi Jawa Barat. (Eka)