Rabu, Desember 17, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Jawa Barat

Memahami Filosofi dan Hakikat Kampung KB

by Admin
Selasa, 3 Desember 2019
in Jawa Barat, Pilihan Redaksi
Reading Time: 4 mins read
A A
Memahami Filosofi dan Hakikat Kampung KB

Grafis: Istimewa

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

ISTILAH Kampung KB adalah sebutan masyarakat kepada Kampung Genereh, Desa Genereh, Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat yang saat itu pada tahun 1972 di Kampung Genereh telah menjadi pusat kegiatan KB dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tentang alat kontrasepsi Pil, karena telah dibentuk kelompok akseptor yang dititipi persediaan Pil ulang bagi peserta KB. Setiap hari dari beberapa kampung sekitar, banyak orang pergi ke Genereh, mengunjungi rumah ibu Suhamah sebagai Ketua kelompok Akseptor, untuk mengambil Pil ulang. Pada saat bertegur sapa dijalan, orang ditanya mau kemana?, rata-rata jawabnya “Bade ka lembur KB, bade ngabantun pel”bahasaSunda, yang artinya “mau ke kampung KB, mau mengambil pil”.  Sejak itulah Genereh terkenal sebagai Lembur KB (Kampung KB).

Dengan demikian tiga hakikat kampung KB adalah:

1. Kampung menjadi ikon KB sebagai media kampanye penyebaran program KB.

2. Pembinaan kelangsungan ber KB yang sangat membantu terhadap penurunan angka kelahiran.

3. Pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui pendekatan pelayanan.

Pada tahun 2009, istilah Kampung KB muncul kembali di Jawa Barat. Kampung KB pada periode ini dibentuk sebagai sebuah upaya untuk melembagakan dan membudayakan (Pelembud) Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Karena konsepnya Pelembud, maka kriteria wilayah yang dijadikan sebagai kampung KB adalah wilayah-wilayah yang memiliki capaian program KB nya bagus (CPR minimal 65%, Poktan terbentuk dengan baik/BKB,BKR,BKL,UPPKS, Posyandu, Data tersedia dengan baik, IMP tersedia dan tokoh-tokoh masyarakat memberikan dukungan optimal).  Kampung KB merupakan model pergeseran pelaksanaan program KB yang semula menjadi tanggung jawab pemerintah bergeser menjadi sebuah gerakan masyarakat. Tahun 2011, melalui Kampung KB kota Banjar mendapat “Goverment Inovatif Award dari Kemndagri”.

Pada pemerintahan Presiden Ir. H. Joko Widodo Kampung KB mendapat perhatian dan apresiasi yang tinggi, sehingga program ini dijadikan salah satu strategi dalam pengentasan kemiskinan. Pada tanggal 14 Januari 2016, Presiden mencanangkan Kampung KB di Dusun JenawiDesaMertasingaKecamatanGunungjatiKabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Tujuan yang ingin dicapai dari Kampung KB adalah untukmeningkatkankualitashidup dan kesejahteraankeluarga dan masyarakat yang ada di wilayah-wilayah miskin, padatpenduduk, pinggiran. Selainitu, Kampung KB juga dilakukansebagai salah satuupayamelaksanakanprioritaspembangunannasionalyaitumembangun Indonesia dari pinggiran dengan memprioritaskan daerah-daerah dan Desa dalam kerangka NKRI (Nawa Cita Ke-3).

Dari uraian tentang filsafat, sejarah dan perkembangan program KB, dapat disimpulkan bahwa hakikat Kampung KB adalah  :

1. Membumikan dan Menggelorakan kembali Program KB;

2. Mendekatkan pelayanan KKBPK kepada keluarga;

3. Memantapkan 8 fungsi Keluarga dalam aplikasi kehidupan;

4. Mengintegrasikan program pembangunanlintas sektor dalam memberikan pelayanan kepada keluarga;

5. Membangun rasa memiliki Keluarga dan masyarakat terhadap program KKBPK; dan

6. Menumbuhkansemangat gotong royong dalamkehidupanbermasyarakat.

Sejak dicanangkannya tahun 2016, saat ini telah terbentuk 2.108 Desa yang mengembangkan Kampung KB. Keberadaan Kampung KB di Jawa Barat mendapat responpositif dari berbagai pihak. Dukungan operasional Kampung KB, bersumber dari sumber-sumber keuangan APBD, APBN dan Swadaya mansyarakat serta CSR.

Di Jawa Barat telah dilakukan pemetaan terhadap Kampung KB yang ada. Dari 2.108 yang terpetakan 1,28 % kategori mandiri, 22,67 % berkembang, dan 59,35 % dasar. Tahun 2023 diharapkan seluruh kampung KB yang ada masuk klasifikasi Mandiri.

Banyak Kampung KB di Jawa Barat, yang telah melahirkan inovasi di bidang pemberdayaan masyarakat baik aspek sosial, ekonomi maupun lingkungan.

Contoh:

1. RITULOR (Satu Hari Satu Telor) di Kab. Tasikmalaya; 2. MAGOT (Mandiri Gotong Royong) di Kab. Ciamis; 3. WALANTIR (Satu Bulan Satu ButirKelapa) di Kota Banjar; 4. GERILYA (Gerakan Infak Lima Ratus Rupiah) di Kota Tasikmalaya; 5. Garuda (Gerakan Wirausaha Muda) di Kab. Sumedang; 6. Gersupek (Gerakan suamipedulikesehatan) di Kab. Bekasi; 7.  GEMESS (Gerakan Menanam Satu keluargasatupohon) di Indramayu; 8. Tabungan DAHLIA (Tabungan Agar Dana Persalinan Tersedia) di Kab. Cianjur; 9. MAY DARLING (Masyarakat SadarLingkungan pada PengelolaanSampah) dan MAGER TONGGONG (Masyarakat Gemar Gotong Royong) di KabupatenGarut; 10. BURINGAS (BarayaNgariungIuran Ku Beas); ASA DADU (Ada Sampah Ada Duit); NGASAH PESO (NgamanfaatkeunSampahKanggoPeduliSosial) di Kabupaten Bandung Barat; dan 11. GERGAJI (Gerakan KeluargaSadarMengaji) di Kota Depok

Kampung KB dan Implementasi Fungsi-fungsi Keluarga

Sasaran dibentuknya Kampung KB sesungguhnya adalah untuk memperkuat Keluarga agar mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga dengan baik, melalui penyediaan akses informasi dan pembinaan bagi keluarga secara terpadu melibatkan lintas sektor. Fungsi-fungsi keluarga yang dimaksud, adalah Fungsi Agama, Kasih Sayang, Reproduksi, Sosialisasi Pendidikan, Budaya, Ekonomi, Perlindungan, dan Pelestarian Lingkungan.

Komitmen Kampung KB dalam penguatan fungsi-fungsi keluarga, tercermin pada struktur kepengurusan Kampung KB, yang seksi-seksi: Seksi Agama, Kasih Sayang, Reproduksi, Sosialisasi Pendidikan, Sosial Budaya, Ekonomi, Perlindungan, dan Pembinaan Lingkungan.Keterlibatan lintas sektor dalam Kampung KB, pada umumnya tercermin melalui penguatan program yang sesuai dengan bidang tugasnya. Contoh: Kemenag/KUA, Diknas, Dispusipda, Pertanian, BPLH, Kesehatan, BNN, dll.

Dari unsur Swasta, umumnya bergerak dibidang Usaha Ekonomi Produktif (mulai dari pelatihan, produksi, dan permodalan). Bahkan PT, telah andil dalam pengembangan Kampung KB (melalui inisiasi pembentukan Kampung KB, KKN Tematik, dll).

Kampung KB, bukan kampung yang hanya mengurusi akseptor KB, melain Kampung yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan warga Kampung melalui perencanaan bersama, memanfaatkan potensi  yang dimilikinya, kolaborasi dengan lintas sektor untuk mewujudkan Keluarga Sejahtera. (Arif)

Admin

Berita Terkait

Jawa Barat

Demokrat Siapkan Saksi Militan Sejak Dini

by Muhammad Surya
Senin, 27 Oktober 2025
Berita Utama

Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu Terungkap, Pelaku Dendam kepada Korban Terkait Urusan Sewa Mobil

by Sukirno
Rabu, 10 September 2025
Jawa Barat

Peringatan BMKG, Cirebon, Indramayu dan Pantura Jabar Terancam Banjir Rob

by Rakisa
Minggu, 9 Februari 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Kabupaten Cirebon Semakin Dilirik Investor

Selasa, 16 Desember 2025

Kecelakaan di Cirebon, Toyota Rush Terguling

Selasa, 16 Desember 2025

Sejumlah Sungai di Kabupaten Cirebon Meluap, Rendam 2.816 Rumah, 9.731 Jiwa Terdampak

Selasa, 16 Desember 2025

Bupati Cirebon Apresiasi Kualitas Proyek Swakelola

Selasa, 16 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Exit mobile version