CIREBON, SC- Kepolisian Sektor (Polsek) Gempol Polresta Cirebon membantah telah menerima laporan terkait kasus pencurian sepeda motor Sarkina, pemilik warung nasi kuning di Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (20/12/2019).
“Sejak kemarin sore sampai sekarang, kami belum menerima laporan dari korban pencurian sepeda motor di Desa Kepuh yang katanya merasa terhipnotis,” kata Kapolsek Gempol, Kompol Suwitno kepada suaracirebon.com, Sabtu (21/12/2019) pagi sekitar pukul 09.00 wib.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemilik warung nasi kuning, Sarkina (53) mengaku telah menjadi korban pencurian sepeda motor oleh sepasang pria dan wanita. Bahkan, ia mengaku sudah melaporkannya ke Polsek Gempol.
Modusnya, kata dia, mereka berpura-pura membeli nasi kuning dalam jumlah banyak. Bahkan, Sarkina menduga pelaku menggunakan ilmu hipnotis hingga ia tak menaruh curiga.
“Tidak tanggung-tanggung, mereka memesan 25 bungkus nasi kuning. Tapi saat saya sedang sibuk-sibuknya melayani, laki-laki yang tadi memesan pergi ke arah selatan ke arah Pasar Kramat, sedangkan si wanita ditinggal di warung saya,” ungkap Sarkina.
Kemudian, kata dia, wanita itu berpura-pura meminjam sepeda motor untuk membeli sate. “Tanpa sadar ibu saya memberi kunci motor dengan cuma-cuma tanpa curiga. Seperti dihipnotis. Setelah itu pelaku kabur ke arah utara ke arah Pasar Minggu,” imbuhnya.
Sarkina pun tidak merasa curiga. “Selang beberapa saat, saya baru sadar kalau motornya dibawa kabur perempuan itu. Setelah itu saya langsung membuat laporan ke Polsek Gempol,” ujarnya.
Ia berharap, kendaraan roda dua yang dibelinya dari hasil jerih payah berjualan nasi kuning dapat segera ditemukan. Sementara para pelakunya dapat cepat tertangkap dan dihukum.
“Harapan saya, motor saya bisa cepet ketemu dan pelakunya cepat tertangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pinta Sarkina. (Kirno)