MAJALENGKA, SC- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka telah menyediakan lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana keberangkatan haji, menyusul telah beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka. Dan pembangunan embarkasi haji lebih tepat di Kabupaten Majalengka, dengan pertimbangan efesiensi.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Majalengka, H Karna Sobahi, Jumat (3/1). Menurutnya, lahan untuk pembangunan sarana dan prasaran embarkasi haji itu berada di di dua lokasi yakni di Pagandon dan Palasah. Pemkab Majalengka juga telah mengajukan kepada Kementrian Agama agar dua titik lokasi itu dapat dipergunakan dan membangun embarkasi haji di Majalengka.
Menurut bupati, kedua titik lokasi tanah tersebut, bahkan sudah siap untuk dihibahkan guna pembangunan embarkasi haji di Kabupaten Majalengka. “Titik lahan tanah pertama di Palasah seluas 9,5 ha dan di Pagandon 10 ha,”sebutnya.
Bupati menjelaskan, kedua titik lokasi tanah tersebut juga sudah diajukan ke Kementrian Agama dan bahkan Komisi VIII DPR RI, juga sudah menyikapinya. Sehingga diharapkan Kementrian Agama harus dapat lebih arif untuk menempatkan embarkasi haji di Majalengka.
Bupati berpendapat, embarkasi haji harusnya berada di Kabupaten Majalengka bila melihat segi faktor geografis. Ketika bandara ada di Majalengka, logikanya untuk asrama haji juga harus dekat dengan bandara.
“Keuntungannya jelas yaitu efesiensi dan energi, ya kita akan efesienkan. Masa bandaranya di Majalengka, embarkasi hajinya ada di Indramayu. Tapi persoalannya bukan masalah Indramayunya, tapi demi efesiensinya,untuk Indramayu cocoknya bisa untuk pendidikanlah,” paparnya.
Bupati menegaskan bahwa apa yang disampaikan tersebut tidak ada kepentingan apapun, hanya demi efesiensi saja. “Siapa pun yang datang dari Banjar, Tasik, Garut, Ciamis, Cilacap, Pangandaran, Kuningan, Sumedang, Subang. Apalagi yang dari Majalengka, saya kira lebih dekat akses dari bandara ke embarkasi haji,” tegasnya. (Dins)