SUMBER, SC- Aktivitas lalu lintas di jalur Sumber-Plumbon sudah tergolong ramai. Intensitas kendaraan yang melintas pun cukup tinggi. Terlebih pada jam-jam masyarakat berangkat dan pulang kerja.
Kondisi tersebut diperparah dengan rambu lalu lintas yang ada di perempatan Desa Lurah, Kecamatan Depok, tidak berfungsi. Sehingga, lalu lintas di perempatan tersebut menjadi semrawut.
BACA JUGA: Tawarkan Jasa Kaya Gituan Melalui WA, Ibu RT di Majalengka Kendalikan Prostitusi Online
Warga desa setempat, Dana (65), mengatakan, lalulintas dari empat arah diperempatan tersebut terbilang cukup padat. Sehingga hal itu kerap menyebabkan tumpukan kendaraan dari empat arah tersebut. “Parahnya lagi itu kan lampu rambu-rambunya mati,” kata Dana.
Menurutnya, akibat kondisi tersebut tidak sedikit pengendara yang merasa kesal. Selain itu, kondisi tersebut diperparah dengan kesadaran masyarakat dalam berkendara yang masih rendah. Apalagi jika para pengendara tidak sabar untuk menunggu giliran jalan dan malah ingin lebih dulu dengan alasan tidak jelas.
“Pemerintah seharusnya cepat responsif atas permasalahan ini. Jangan sampai ada korban dulu baru turun. Kami selaku warga hanya meminta untuk segera diperbaiki agar bisa meminalisir terjadinya kecelakaan,” ucap Dana, Selasa (3/3/2020).
Senada diungkapkan warga lainnya, Rahmat (37). Dia menilai, selain kondisi rambu lalulintas mati, kesemrawutan itu ditambah pula dengan kondisi jalan yang banyak kerusakan.
BACA JUGA: Pelarian Dramatis Kakak Beradik Asal Cirebon Menghindari Kejaran Penculik
Dia mensinyalir, hal itu terjadi karena kurangnya koordinasi pemerintahan setempat dalam penanganan infrastruktur jalan. “Ini sebenarnya hak dasar warga dalam menikmati akses infrastruktur yang layak. Percuma saja kami membayar pajak yang katanya untuk pembangunan. Jadi saya minta pemerintah segera tanggap dengan kondisi ini,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Adang Suryana menjelaskan, pengelolaan rambu lalu lintas yang masuk jalan kabupaten menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.
Khusus di kawasan perempatan desa Lurah, kata dia, rambu yang ada masih berupa lampu kuning atau lampu warning saja. Dikatakan Adang, anggaran pemeliharaan tahun ini baru bisa direalisasikan pada triwulan ketiga.
“Itu hanya lampu kuning yaitu lampu warning saja. Insya Allah tahun ini akan kami perbaiki sambil menunggu proses teknis,” kata Adang.
BACA JUGA: 12 Tahun Embung Bocor
Dia menyebutkan, Dishub Kabupaten Cirebon akan segera melakukan kajian lalu lintas di kawasan tersebut. Dari hasil kajian itu, jika kondisinya sudah ramai maka tidak menutup kemungkinan lampu kuning diganti menjadi lampu merah.
Namun, selain harus menempuh jalur kajian yang memang harus memperhatikan berbagai aspek, perubahan rambu lalulintas juga ditentukan faktor kebijakan untuk memutuskannya. “Untuk saat ini kami hanya mengimbau kepada masyarakat untuk hati-hati dan bersabar dulu. Ke depan jika memang harusnya dirubah menjadi lampu merah, maka menunggu proses dan hasil kajian dulu. Sambil menunggu itu, tahun ini akan kami diperbaiki,” terangnya. (Islah)