Dilakukan Desakan Mengingat Pandemi Covid-19 di Kabupaten Cirebon Butuh Penanganan Cepat
SUMBER, SC- DPRD Kabupaten Cirebon meminta Bupati Cirebon, Imron Rosyadi selaku ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 agar segera melakukan rapid assesment atau kaji cepat tentang kebutuhan terhadap penanganan Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Hal itu disampaikan ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi, usai menggelar rapat dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, di ruang Bamus DPRD setempat, Kamis (2/4/2020).
Luthfi mengungkapkan, desakan tersebut ia sampaikan mengingat wabah Covid-19 di Kabupaten Cirebon membutuhkan penanganan cepat. Rapid Assesment diperlukan untuk mengetahui kebutuhan yang mendesak, baik dari sisi ketersediaan peralatan medisnya, maupun ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Selain itu, kata Luthfi, Gugus Tugas diminta segera menghitung kebutuhan terkait implementasi Pembatasan Sosialisasi Berskala Besar (PSBB). “Tentang kebutuhan implementasi kaitannya PSBB ini kan pilihan pemerintah pusat. Kami mendesak agar segera dihitung kebutuhannya,” ujar Luthfi.
Pasalnya, untuk implementasi PSBB sendiri membutuhkan biaya operasional untuk Gugus Tugas tingkat Kabupaten sampai Gugus Tugas tingkat Desa. “Kita minta teman-teman gugus tugas juga segera berkoordinasi,” kata Luthfi.
Menurutnya, yang tak kalah penting untuk diperhitungkan tim Gugus Tugas adalah soal jaring pengaman sosial. Hal itu dibutuhkan jika dalam tiga bulan kedepan Covid-19 di Kabupaten Cirebon semakin meningkat.
“Kenapa harus diantisipasi, pertama karena kita zona merah. Kedua antisipasi jumlah pemudik yang angkanya hampir 150 ribu orang dari Jakarta, Jabotabek dan sekitar wilayah Subang dan Karawang. Ini hal yang penting nih, jaring pengaman sosial,” tegas Luthfi.
BACA JUGA: Dikabarkan Ciko Lockdown, Polres: Hanya Simulasi
Kemudian, sambung Luthfi, dari semua hasil kajian tersebut DPRD meminta agar Gugus Tugas membuat Rencana Strategis (Renstra) untuk tiga bulan kedepan.
“Apa yang akan dilakukan, kebutuhan anggarannya berapa, kemudian kita akan lakukan refocusing anggaran dari ADD plus APBD,” terangnya. Luthfi menambahkan, DPRD akan mendorong Pemda me-realokasi dan refocusing untuk tiga kebutuhan yakni penaganan medis, penanganan wabah dan jaring pengaman sosial dengan anggaran sekira Rp 100 milyar. “Taksiran kita ya, merealokasi, refocusing itu kurang lebih rp100 milyar untuk tiga kebutuhan tadi,” ungkapnya.
BACA JUGA: 3500 Warga Cirebon Mudik Dini, Masuk Kategori ODR
Ditempat yang sama, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg, mengatakan, dari hasil rapat tersebut pihaknya akan memperhatikan solusi yang ditawarkan DPRD untuk setiap tahapan yang harus ditempuh dalam penanganan Covid-19. Menurut dia, pihaknya memang membutuhkan masukan-masukan dari DPRD sebagai perwakilan masyarakat.
Apa yang disampaikan DPRD merupakan aspirasi dari masyarakat yang memang harus disampaikan kepihaknya. “Kalau anggaran sekarang masih Rp8,6 miliar, itu pun belum semua terserap. Tapi sebagai antisipasi, anggaran di setiap SKPD ditunda dulu untuk konsen menangani Corona, termasuk anggaran dari DAK. Kita sudah ada petunjuk dari pemerintah pusat, untuk DAK sementara dipending dulu,” tandas Imron. (Islah)