KOTA CIREBON, SC- Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Luqman Arif mengungkapkan ada pembatalan tiket kereta api penumpang jarak jauh dari berbagai tujuan. Namun, kata dia, pembatalan tiket ini merupakan kebijakan PT KAI untuk memutuskan mata rantai atau penularan Covid-19 dan terkait larangan mudik lebaran oleh pemerintah pusat.
Luqman menjelaskan, ada sebanyak 17.200 tiket KAI penumpang jarak jauh yang telah dibatalkan penumpang. Hal itu dilakukan sejak awal Maret sampai kemarin, Kamis (23/4/2020). “Sudah proses pembatalan, pembatalan bisa melalui aplikasi atau masyarakat bisa datang langsung ke stasiun harga tiketnya kami kembalikan 100%,” katanya kepada Suara Cirebon, Kamis (23/4/2020).
Terkait pengembalian tersebut, lanjut Luqman, jika dilakukan dalam kondisi normal, maka pembatalan tiket akan dipotong biaya administrasi. Namun, karena saat ini dalam situasi pandemi, sehingga secara khusus pihaknya mengembalikan harga tiket 100%.
Baca Juga: Covid-19 Diprediksi Berakhir Bulan Juli
Dia juga menjelaskan, pembatalan tiket KAI penumpang jarak jauh ini tidak hanya dilakukan penumpang dengan tujuan Jakarta saja, tetapi juga dari berbagai jurusan. “Jurusan banyak yah, ke Jakarta, ada yang ke Semarang, dan Surabaya selama 1 Maret sampai sekarang 23 April ini, sudah dibatalkan,” paparnya.
Bahkan, Luqman juga menjelaskan, perjalanan kereta api tujuan Jakarta di batalkan secara total. Sehingga, dia dia, PT KAI Daop 3 Cirebon saat ini hanya mengoperasikan satu kereta api penumpang jarak jauh, yakni kereta api Ranggajati dari Cirebon dengan tujuan terakhir Stasiun Jember.
“Sebagai bentuk dukungan kami terhadap pemerintah yang melarang mudik selama pandemi ini,” ujarnya.
Baca Juga: Wakil Rakyat Jalani Rapid Tes
Sementara itu, Kepala Terminal Harjamukti-Cirebon, Komarudin melalui kepala regu terminal setempat, Didi mengatakan, pihaknya turut merasakan dampak dari kebijakan yang ditetapkan dan dikeluarkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo terkait larangan mudik.
“Sejak adanya Covid-19, ditambah dengan dikeluarkannya aturan PSBB dan larangan mudik, jumlah calon penumpang yang menggunakan bus di Terminal Harjamukti mengalami penurunan sebesar 60 persen,” jelasnya.
Menurut dia, hal itu disebabkan beberapa kota penyangga ibu kota sudah menerapkan PSBB. Namun, memang bus dari Cirebon tujuan Jakarta masih bisa berangkat, tapi hanya bisa sampai Cikampek saja. Sehingga hal itu menyebabkan peminat calon penumpang bus Terminal Harjamukti langsung menurun drastis.
Baca Juga: Penyekatan “Red Zone” Butuh Anggaran Besar
“Untuk di Terminal Harjamukti, ada bus yang berangkat (beroperasi), seperti bus tujuan ke Merak, tujuan Semarang, dan tujuan ke Jawa, Alhamdulillah masih lancar. Sedangkan bus tujuan ke Jakarta sudah tidak ada. Untuk bus tujuan ke Jawa jumlah busnya 6 unit. Sementara bus jurusan di Jawa Barat sendiri masih ada yang beroperasi, cuma jumlahnya tidak banyak,” pungkasnya. (M Surya/Syaeful)