KOTA CIREBON, SC- Kasie Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Cirebon, H Jajang Badruzaman MAg mengatakan, dalam menyiasati ibadah haji 1441 H/2020 M, pihaknya mengaku telah melakukan persiapan.
“Untuk persiapan pelaksanaan haji tetap berjalan, sesuai arahan dari Direktorat Jenderal (Dirjen) dan Kepala Bidang Haji dari pusat maupun provinsi. Cuma sekarang sedang tahap pelunasan tahap pertama sampai dengan 30 April. Kemudian dilanjutkan, itupun kalau masih ada sisa kuota, maka kami lanjutkan pada pelunasan tahap kedua, yang dimulai tanggal 12 Mei-20 Mei 2020,” ungkapnya, Senin (27/4/2020).
Pihaknya memaparkan, kuota haji di Kota Cirebon sekitar 326. Dari angka tersebut, 289 di antaranya telah melunasi pembayaran dan 37 belum melunasi. “Adapun misalnya yang tiga puluh tujuh itu melunasi, ya terserah. Makanya ini kalaupun ada sisa, taruhlah misalnya nanti pas tanggal 30 April sampai setengahnya, berarti kan tinggal dua puluh orang. Nah yang dua puluh orang itu, nanti ditahap kedua diganti oleh cadangan atau penggabungan mahram,” tuturnya.
Menanggapi terkait pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi Covid19, pihaknya mengaku menunggu keputusan yang akan di keluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Tetapi, sambil menunggu keputusan tersebut, persiapan pelaksanaan ibadah haji tetap berjalan
“Selain itu, sesuai dengan arahan Dirjen, diadakan beberapa skemaa skenario. Yakni untuk skema atau kloter pertama akan diberangkatkan seperti biasa, skema yang kedua adalah mungkin dengan pengurangan kuota, dan yang ketiga bisa jadi mungkin pelaksaan ibadah haji tahun ini akan dibatalkan. Karena pelaksanaan haji sendiri, tidak boleh di tunda,” ujarnya.
Baca Juga: Komisi III DPRD Kota Cirebon Kunker ke RS Ciremai
Untuk itu, pihaknya mengaku akan menunggu keputusan dari Pemerintah Arab Saudi tersebut sampai akhir Mei 2020. Karena memang Pemerintahan Indonesia, khususnya Dirjen Haji dalam pemberangkatan ibadah haji, menyiapkan segala sesuatunya paling pendek dua puluh lima hari.
“Jadi kalau rencaja pemberangkatan akhir Juni, maka awal Juni harus sudah ada keputusan dari Pemerintah Arab Saudi. Kalau sampai batas waktu yang ditentukan belum juga ada keputusan, maka Kementerian Agama akan mengusulkan kepada DPR RI agar meniadakan pelaksanaan ibadah haji tahun sekarang,” paparnya.
Namun, jika pelaksanaan haji tahun 2020 ini gagal, pihaknya akan mengembalikan uang mereka dengan mengikuti ketentuan yang berlaku. “Kalau Pemerintah Arab Saudi membatalkan, maka hak jamaah akan dikembalikan. Sedangkan untuk hak jamaah sendiri ada dua, yang pertama bisa uang itu tetap di simpan, dan yang kedua kalau minta dikembalikan, ya akan dikembalikan,” terang Jajang.
Namun, lanjut dia, karena rekeningnya sudah ada di rekening Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), maka pengajuannya tetap ke Kasie Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Cirebon. Kemudian, pihaknya akan mengajukan ke pusat melalui aplikasi. Setelah disetujui, maka baru akan cair.
Baca Juga: Disdukcapil Lakukan Pelayanan Secara Online
Selain itu, dirinya pun mengatakan, ada perioritas yang dapat melakukan ibadah haji, pada tahun berikutnya. Yaitu, untuk kloter pertama yang di batalkan pelaksanaannya tahun ini, dapat melakukan ibadah haji prioritas utama yang harus di berangkatkan tahun depan.
“Jika ada kenaikan dan ada selisih kekurangan, ya tinggal bayar selisihnya saja. Syukur-syukur biayanya sama dengan tahun sekarang, kalau biayanya sama, jamaah tinggal memberitahukan kepada pihak bank, bahwa akan berangkat, nanti di ganti. Jadi ada komunikasi antara bank dan jamaah,” ucapnya.
Namun, kata dia, apabila tahun depan biaya haji tahun depan diputuskan sama dengan tahun sekarang, maka jamaah haji yang sudah melunasi tinggal melakukan konfirmasi ke bank. Akan tetapi, untuk medical chek up, nanti di tes ulang. Atau bisa saja tahun ini jadi berangkat, jamaah yang sudah melunasi akan dilakukan tes kesehatan tambahan, untuk mendapatkan sertifikat bebas Covid-19.
Baca Juga: Walikota Imbau Tak Mudik saat Pandemi Covid-19
“Tapi tetap nunggu keputusan dari sana (Saudi Arabia) dulu, misal Arab Saudi membuka pemberangkatan, tapi dengan ketentuan bebas Corona, itu semua kita tunggu sampai awal Juni nanti,” pungkasnya. (Syaeful)