MAJALENGKA,SC- Pemerintah Kabupaten Majalengka berencana berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PBB) mulai 6 Mei mendatang kepada warga Kabupaten Majalengka. Persoalannya, hingga tiga hari menjelang pelaksanaan, Minggu (3/5/2020) masih banyak masyarakat yang belum mengetahui rencana penerapan program tersebut.
Ade, warga Gang Emon, Majalengka, mengaku belum mengetahui adanya rencana tersebut. Menurutnya, seharusnya rencana PSBB disosialisasikan dulu kepada masyarakat,sehingga saat pelaksanaan tidak terjadi pelanggaran.
“Saya saja yang ada di wilayah perkotaan belum tahu apa itu PSBB,,hanya dengar saja kalau Majalengka juga akan melakukan PSBB,” ujarnya.
Kurangnya sosialisasi rencana penerapan PSBB juga diungkapkan Hendi,warga Kelurahan Majalengka Wetan. Pada prinsipnya dirinya akan mengikuti semua yang dianjurkan pemerintah bertalian dengan penanganan virus Corona. Namun, menurutnya, harus ada penjelasan atau sosialisasi kepada masyarakat.
“Saya sendiri belum paham apa itu PSBB. Hanya tahu sekilas saja, kalau warga tidak boleh keluar rumah selama pemberlakuan PSBB,” tuturnya.
Baca Juga: Polisi ‘Dor’ Residivis Asal Indramayu
Sebelumnya Bupati Majalengka H.Karna Sobahi usai rapat koordinasi antara Gubernur Jabar dengan para kepala daerah se-Jabar, Rabu (29/4/2020) menyebutkan, Kabupaten Majalengka akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Rencananya, PSBB akan dimulai pekan depan, serentak dengan daerah lain di Jawa Barat. Bupati Majalengka menjelaskan, jika asumsi pemberlakuan PSBB mampu menekan jumlah postif Covid- 19 dan memutus mata rantai penularannya, maka Pemkab Majalengka akan segera melakukan kajian strategis.
”Berdasarkan analisa, kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka karena memiliki riwayat Imported Case atau mereka yang datang ke Majalengka sudah tertular di luar daerah yang pandeminya cukup tinggi,” jelasnya.
Baca Juga: Omset Penjualan Kolang-Kaling Menurun
Karena itu, pihaknya bersepakat akan memberlakukan PSBB untuk masa 14 hari. “Kapan mulai berlakunya, tentu harus dipersiapkan,” ujar Karna. (Dins)